BISNIS.COM, JAKARTA—Kenaikan harga bawang putih dan merah turut mempengaruhi keuntungan yang didapat para pelaku usaha kecil dan menengah. Rata-rata margin mereka berkurang hingga 20% dalam seminggu terakhir.
Pemilik Bebek Udig Fery Hasan mengakui bila akhir-akhir ini keuntungannya berkurang 20%.
Dia harus tetap membeli bawang yang digunakan sebagai bahan dasar bumbu dan sambal senilai Rp46.500 per kg bawang merah dan Rp55.000 per kg bawang putih.
“Saya heran setiap kali belanja bahan baku selalu harganya naik. Tiga kali belanja dalam seminggu harganya berbeda-beda. Dibandingkan dengan bawang putih, kami lebih banyak penggunaan bawang merah terutama untuk sambalnya,” kata Fery saat dihubungi Bisnis, Minggu (17/3/2013).
Fery menjelaskan sampai saat ini pihaknya tidak sampai menaikkan harga jual menu masakan. Hanya saja, saat ini pihaknya mencoba efisien dengan cara membatasi porsi sambal yang diberikan kepada konsumen.
Hal serupa juga dialami oleh pemilik Angkringan Cekli Kudus, Robby Adiarta. Lonjakan harga ini sampai mempengaruhi harga menu yang ditawarkan.
Namun, untuk mengantisipasi hal ini dia menerapkan konsep subsidi silang dalam penentuan harga.
“Kami tidak mau membuat pembeli kaget dengan kenaikan harga ini. Caranya dengan menaikkan harga selain makanan utama dan kudapan. Misalnya, dengan mengalihkan kenaikan harga ke menu minuman hingga 10%,” ujar Robby.
Hal serupa juga dialami oleh pemilik Angkringan Cekli Kudus, Robby Adiarta. Lonjakan harga ini sampai mempengaruhi harga menu yang ditawarkan.
Namun, untuk mengantisipasi hal ini dia menerapkan konsep subsidi silang dalam penentuan harga.
“Kami tidak mau membuat pembeli kaget dengan kenaikan harga ini. Caranya dengan menaikkan harga selain makanan utama dan kudapan. Misalnya, dengan mengalihkan kenaikan harga ke menu minuman hingga 10%,” ujar Robby.