BISNIS.COM, JAKARTA-- Kementerian Pertanian akan melakukan audit terhadap importir bawang putih untuk memastikan apakah mereka benar-benar melakukan realisasi impor seperti yang telah direkomendasikan.
Menteri Pertanian Suswono mengatakan saat ini pengusaha yang berminat menjadi importir bawang terlalu banyak sehingga ada potensi penjualan kuota impor yang mengakibatkan kelangkaan.
Dari 131 importir terdaftar (IT) untuk hortikultura yang dikeluarkan oleh kementrian Perdagangan, lanjutnya, sebanyak 114 perusahaan terdaftar menjadi IT bawang putih.
Menurut Mentan, jumlah importir itu terlalu banyak, jika alokasi impor itu dibagi kepada seluruh importir, masing-masing importir hanya akan memiliki kuota atau alokasi impor yang sedikit.
"Kalau perlu, dilakukan audit apakah setelah mendapatkan rekomendasi ini sesungguhnya mereka melakukan realisasi atau tidak," katanya seperti dikutip Antara.
Suswono mengatakan seluruh importir yang terdaftar menjadi IT harus mendapatkan alokasi impor. Oleh karena itu semakin banyak importir terdaftar, membuat alokasi yang diberikan untuk masing-masing importir semakin sedikit.
Ia khawatir beberapa perusahaan ini menyalahgunakan hak sebagai IT untuk kemudian menjual kuota atau alokasinya kepada perusahaan besar. Oleh karena itu, Kementan akan berkordinasi dengan Kementerian Perdagangan untuk membicarakan masalah ini lebih jauh.
Saat ini pasokan bawang putih di berbagai daerah mengalami kelangkaan sehingga harga bawang putih menngalami kenaikan sejak Februari lalu.
Harga bawang putih terus mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir. Di sejumlah daerah harga komoditas ini terus melejit di atas Rp50.000 per kilogram, bahkan nyaris menembus Rp100.000 per kilogram.(Antara/msb)