BISNIS.COM, JAKARTA--Corporate social responsibility atau CSR dinilai perlu disikapi dengan kesadaran berbagai kalangan sehingga implementasinya bisa beretika. Selain menjadikannya menjadikannya sebagai strategi bisnis korporasi harus peduli terhadap para pemangku kepentingan.
Chairman Indonesia Business Link (IBL) Noke Kiroyan mengatakan setiap orang berhak mempunyai definisi masing-masin terhadap CSR. Namun, seyogyanya tidak harus menyangkut tentang dana.
"Kami percaya semakin banyak korporasi bukan sekadar menyisihkan dana untuk filantropi semata. CSR di mata internasional dipersepsikan sebagai komitmen perusahaan untuk berperilaku etis untuk menyejahterakan masyarakat sekitar," kata Noke saat jumpa pers International Conference and Exhibition on CSR, Rabu (12/3/2013).
Deputi 1 Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Heru Prasetyo menuturkan seharusnya kalangan dunia usaha tidak hanya berkomitmen dan mengimplementasikan CSR yang inovatif, relevan dengan masyarakat, berkesinambungan, dan menciptakan kemakmuran.
Conference Director ICCSR Lily Widjaja menambahkan adanya konferensi ini diharapkan mampu memberikan pemahaman yang benar terhadap CSR. Selain itu, juga sebagai wadah interaksi berbagai kalangan yang consern terhadap CSR.
"Korporasi harus bisa mewujudkan CSR ini sebagai way of life. Kami menghadirkan lebih dari 60 pembicara yang memiliki kepakaran spesifik di bidang CSR," pungkasnya.
IBL merupakan organisasi nirlaba yang mempunyai misi berkontribusi dalam menciptakan good corporate citizenship dan mempromosikan praktek-praktek bisnis yang beretika di Indonesia. (Faa)
'CSR itu Harus Beretika'
BISNIS.COM, JAKARTA--Corporate social responsibility atau CSR dinilai perlu disikapi dengan kesadaran berbagai kalangan sehingga implementasinya bisa beretika. Selain menjadikannya menjadikannya sebagai strategi bisnis korporasi harus peduli terhadap
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Rio Sandy Pradana
Editor : Others
Konten Premium