BISNIS.COM, JAKARTA--Sembilan kabupaten/kota di Sumatra akan mendapatkan pendampingan teknis mitigasi bencana.
Pendampingan tersebut merupakan kerjasama Ditjen Cipta Karya dan Japan Internasional Cooperation Agency (JICA).
Pendampingan ini menitikberatkan pada peningkatan kapasitas pemda dan masyarakat dalam bidang perijinan bangunan gedung dan persyaratan pokok membangun rumah.
Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Guratno Hartono mengatakan, kerjasama ini merupakan yang kedua dengan Pemerintah Jepang melalui JICA, di mana pada tahap pertama sebanyak 10 kabupaten/kota yang telah mendapat bantuan.
“Bantuan teknis yang diberikan meliputi implementasi IMB, pembuatan buku-buku sosialisasi, Sertifikat Laik Fungsi (SLF) dan penyusunan peraturan bangunan gedung,” kata Guratno dalam siaran persnya, Jumat (8/3/2013).
Guratno menambahkan, program yang dimulai tahun 2012 saat ini terus berjalan dan terus dievaluasi.
Terdapat dua kendala yakni meskipun sudah terdapat MoU dengan sembilan kabupaten/kota, tetapi masih belum ada kesadaran pemahaman bersama akan program ini.
Kedua masalah efisiensi, dimana koordinasi antara pihak-pihak terkait dengan program ini seperti instansi pusat dan daerah perlu ditingkatkan. Ketiga terkait dengan dampak soialisasi kepada masyarakat.
“Terkait dengan dampak ini, ke depan Cipta Karya akan lebih meningkatkan kesadaran masyarakat melalui sosialisasi, pemberdayaan dan partisipasi. Sehingga saya harap sampai akhir program nanti dapat berjalan baik,” kata Guratno.
Sementera itu, perwakilan dari JICA Indonesia Mr. Ogawa mengatakan, program ini merupakan pilot project sehingga keberhasilan program sangat penting. Untuk itu, ia berharap kepada Ditjen Cipta Karya memililki mekanisme jelas baik dalam hal koordinasi dan sosialisasi ke masyarakat agar terdapat keberlanjutan.
Meskipun demikian, pihak JICA mengapresiasi tinggi Direktorat PBL Cipta Karya karena telah berhasil mendorong promosi secara berkelanjutan kepada kab/kota sehingga terdapat peningkatan kemampuan pemda terkait mitigasi bencana.
“Keberhasilan program ini nantinya kita harap dapat menjadi pengalaman untuk disebarkan ke seluruh Indonesia,” kata Ogawa. (ra)
