Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan air minum kemasan diprediksi naik 15%

JAKARTA – Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (Aspadin) memperkirakan penjualan air minum kemasan hingga akhir tahun ini mencapai 22,7 miliar liter, naik 15% dari tahun lalu 19,8 miliar liter.

JAKARTA – Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (Aspadin) memperkirakan penjualan air minum kemasan hingga akhir tahun ini mencapai 22,7 miliar liter, naik 15% dari tahun lalu 19,8 miliar liter.

Rembang Kayo, Sekretaris Jendral Aspadin, menuturkan permintaan masyarakat terhadap air minum kemasan masih tinggi sehingga sejumlah perusahaan menambah kapasitas produksinya.

“Tahun lalu pertumbuhannya mencapai 12%. Kami yakin tahun ini bisa mencapai target 15%,” ujarnya, Rabu (6/3/2013).

Pihaknya juga memproyeksikan nilai penjualan produk air minum kemasan pada kuartal I tahun ini naik sedikit dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, sementara puncak penjualan diperkirakan terjadi pada pertengahan tahun.

Sementara itu, Aqua Group, produsen air minuman kemasan dengan pangsa pasar terbesar di Tanah Air, menargetkan pertumbuhan penjualan produknya tumbuh mencapai 17%, atau sedikit lebih tinggi dibandingkan target Aspadin.

“Kami menargetkan tumbuh 1%-2% di atas target asosiasi,” ungkap Troy Pantouw, Corporate Communication Director Aqua Group.

Dia menuturkan optimisme ini muncul karena permintaan masyarakat terhadap produk Aqua sangat tinggi sehingga pihaknya menambah satu pabrik baru di Solok, Sumatera Barat, yang akan beroperasi pada akhir semester I tahun ini.

Pabrik tersebut, lanjutnya, akan menjadi pabrik ketiga Aqua yang berada di Sumatra setelah sebelumnya terdapat pabrik di Lampung dan Brastagi, Sumatera Utara, serta diharapkan dapat memenuhi kebutuhan di Sumatra.

Volume penjualan Aqua di Jawa mencapai 60% dari seluruh penjualan produk air mineralnya secara nasional, sedangkan di Sumatra mencapai 20%.

“Saat ini harga jual produk kami di luar Jawa lebih tinggi karena ada biaya angkutan kapal. Kami harapkan pembangunan pabrik ini dapat mengatasi masalah ini,” katanya.

Saat ini, tuturnya, kapasitas produksi 16 pabrik Aqua mencapai 10 miliar liter per tahun dengan pangsa pasar utama berada di kawasan Jabodetabek yakni sekitar 70% dari total penjualan perusahaan.

Terkait penaikan harga jual produk, pihaknya mencoba untuk sangat berhati-hati dalam menentukan besaran harga dan jenis produk yang mengalami penaikan. Namun, ujarnya, harga produk Aqua memang mengalami penaikan untuk menutupi melonjaknya biaya produksi.

“Memang penaikan upah buruh, plastik dan bahan kemasan membuat biaya produksi sehingga harga jual juga naik, misalnya produk galon,” paparnya.

Selain itu, pihaknya juga berencana mengeluarkan varian produk air mineral kemasan baru pada semester I tahun ini yang akan menyasar konsumen golongan menengah ke atas.

Perusahaan tersebut juga meluncurkan dua logo baru yakni logo 40 tahun Aqua bersama untuk Indonesia, dan Danone Aqua yang merupakan cara mendekatkan diri kepada konsumen seiring kiprahnya di industri air kemasan selama 40 tahun.(msb)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Editor : Others
Sumber : Maftuh Ihsan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper