JAKARTA--PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menandatangani perjanjian jual beli tenaga listrik (power purchase agreement/PPA) dari dua pembangkit listrik yang dibangun oleh pengembang listrik swasta (independent power producer/IPP).
Upaya ini merupakan bagian dari pelaksanaan proyek percepatan pembangkit (fast track program/FTP) 10.000 megawatt (MW) tahap kedua.
Direktur Utama PLN Nur Pamudji menandatangani kontrak pembelian listrik dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Mamuju, Sulawesi Barat dari PT Rekind Daya Mamuju dan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Ijen, Jawa Timur dari PT Medco Cahaya Geothermal.
Dalam perjanjian tersebut, PLN akan membeli listrik dari PLTU Mamuju dengan harga US$0,091 per kilowatt hour (kWh). Sedangkan listrik dari PLTP ijen akan dibeli dengan harga US$0,0858 ditambah dengan biaya transmisi sebesar US$0,003 per kWh.
“Kami selalu siap bekerjasama dengan pihak swasta, terutama membeli listrik dari pembangkit yang menggunakan sumber energi baru dan terbarukan, atau pembangkit non-BBM [bahan bakar minyak],” katanya di Kantor PLN Pusat, Jakarta, Rabu (27/2).
Nur mengungkapkan PLN akan sangat ketat dalam menjalin perjanjian jual beli listrik dengan pihak swasta, termasuk dengan PT Rekind Daya Mamuju yang mengembangkan PLTU dengan kapasitas 2X25 megawatt (MW) di Mamuju. Perseroan, harus memastikan dapat mencapai financial closing pada Agustus 2013, karena tidak mendapatkan jaminan dari pemerintah.
Listrik dari PLTU Mamuju nantinya akan disalurkan ke dalam sistem kelistrikan di Sulawesi selatan dan Barat melalui jaringan transmisi 150 kilo volt (kV) menuju gardu induk Mamuju. Dengan demikian diharapkan listrik dari pembangkit itu dapat memberikan tambahan daya sebesar 219 giga Watt hour (gWh).
Sementara PLTP Ijen memiliki kapasitas sebesar 2X25 MW dan ditargetkan akan selesai pada 2018 mendatang. Nantinya, listrik dari pembangkit itu akan disalurkan menuju gardu induk Banyuwangi melalui jaringan transmisi 150 kV yang juga tengah dibangun perseroan sepanjang 32 kilometer.
PLTP Ijen sendiri adalah salah satu bagian dalam proyek Percepatan Pembangkit 10.000 MW tahap II. Dari total target daya sebesar 10.047 MW dalam proyek itu, 4.925 MW diantaranya adalah listrik panas bumi.
Namun, proyek yang ditargetkan rampung pada 2016 ini diperkirakan akan terlambat. Pasalnya, sejak 2013 hingga 2016 diperkirakan baru akan ada tambahan daya sebesar 4.649 MW dari proyek yang dicanangkan sejak 2010.