JAKARTA--Tim Perundingan Perdagangan Internasional harus fokus pada pendalaman potensi ekspor dan penurunan tarif bea masuk untuk komoditas ekspor unggulan Indonesia.
Direktur Perdagangan, Investasi, dan Kerjasama Ekonomi Internasional Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan Tim Perundingan Perdagangan Internasional harus fokus untuk mengupayakan pendalaman potensi ekspor Indonesia di negara-negara mitra FTA.
Amalia mencontohkan India merupakan salah satu mitra FTA yang potensi ekspornya masih bisa digenjot. Pasalnya, urplus perdagangan Indonesia dengan India tercatat paling tinggi diantara 13 negara mitra dagang utama. Sepanjang 2012, Indonesia surplus dagang US$8,43 miliar dari India.
"Yang harus difokuskan adalah semaksimal mungkin mendorong penurunan tarif untuk CPO," ungkapnya ketika dihubungi Bisnis, Minggu (17/2/2013).
Pemerintah membentuk Tim Nasional Perundingan Perdagangan Internasional guna memperkuat dan meningkatkan peran aktif Indonesia. Pembentukan tim tersebut tertuang dalam Keputusan Presiden No.6/2013 yang diterbitkan pada 22 Januari 2013 lalu.
Tim ini dibentuk karena perkembangan kerja sama perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA) dan kerja sama ekonomi komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA) dengan negara-negara mitra di forum bilateral dan regional dinilai berdampak signifikan terhadap perekonomian nasional.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa sebelumnya mengungkapkan pemerintah akan mengkaji perjanjian perdagangan yang ditandatangani oleh Indonesia.
"Fasilitas-fasilitas perdagangan internasional seperti FTA dan CEPA akan kita kaji, mana yang bisa memukul produk nasional," ujar Hatta di kantornya, Rabu (13/02). (msb)
PERDAGANGAN INTERNASIONAL: Tim perundingan harus fokus
JAKARTA--Tim Perundingan Perdagangan Internasional harus fokus pada pendalaman potensi ekspor dan penurunan tarif bea masuk untuk komoditas ekspor unggulan Indonesia. Direktur Perdagangan, Investasi, dan Kerjasama Ekonomi Internasional Bappenas Amalia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 hari yang lalu