Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Volume meningkat, Pemerintah batasi ekspor batu bara

JAKARTA- Pemerintah akan membatasi volume ekspor batu bara yang terus meningkat.

JAKARTA- Pemerintah akan membatasi volume ekspor batu bara yang terus meningkat.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Susilo Siswoutomo mengatakan, bila produksi batu bara tidak dibatasi, produksi batu bara akan habis dalam waktu 15 tahun. Pasalnya, tidak ada suistanable energi sehingga energi harus dihemat. Hal ini agar dalam 20 atau 40 tahun mendatang tetap ada.

"Ekspor harus dibatasi sehingga cadangan batubara yang masih banyak ini, bisa dimanfaatkan lebih lama untuk generasi mendatang," kata Susilo di kantor Kementerian ESDM, Jumat (8/2).

Meski begitu, Susilo belum bisa memastikan waktu pelaksanaan pembatasan itu. Menurutnya, bila bisa dilakukan tahun ini, pembatasan bisa saja dilakukan.

"Kita ??lihat, negara lain saja sengaja tidak memproduksikan batu baranya dan lebih memilih mengimpornya dari luar dengan pertimbangan konservasi. Nah, Indonesia juga akan lebih melihat sisi konservasinya," lanjutnya.

Nantinya, pemerintah akan lebih mencatat produksi batubara terutama penambang skala kecil. Pasalnya, selama ini pencatatan produksi belum dilakukan secara tepat.

Selain itu pencatatan juga akan dilakukan berdasarkan wilayah. "Sehingga produksi bisa dikendalikan, dan tidak 'digeber' terus menerus,"

Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Ditjen Mineral dan Batu bara Kementerian ESDM Edi Prasodjo mengatakan hingga kini masih menyamakan persepsi dengan berbagai pihak agar tercipta kesepahaman antara pelaku usaha, pemerintah pusat serta pemerintah daerah.

Rencananya, untuk mengendalikan produksi, pemerintah akan menetapkan kuota produksi batu bara nasional.

Edi menegaskan tidak akan ada opsi pengendalian produksi kualitas rendah. Yang ada adalah menentukan jumlah produksi nasional melalui pengendalian produksi.

“Mengenai per-provinsi atau bagaimana, masih perlu dipelajari. Nanti diatur, sudah ada kajiannya, sekarang kajian tersebut masih perlu dibahas bersama dengan berbagai pihak,”kata Edi.

Pemerintah memperkirakan produksi batu bara tahun ini hampir menembus 400 juta ton atau tepatnya 391 juta ton. Adapun realisasi produksi batubara sepanjang 2012 adalah 386 juta ton.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, produksi 391 juta ton itu akan dipasok oleh perusahaan batu bara pemegang PKP2B sebanyak 301 juta ton, pemegang IUP 76 juta ton, dan PT Bukit Asam Tbk 14 juta ton.

Dari perkiraan produksi 391 juta ton, sebanyak 78,26% atau 306 juta ton di antaranya masih diekspor. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fahmi Achmad
Editor : Others
Sumber : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper