Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KASUS SUAP IMPOR DAGING diharapkan tak ganggu distribusi

JAKARTA: Kasus dugaan suap impor daging yang mencuat saat ini diharapkan tidak mengganggu distribusi daging ke sejumlah industri.Ketua Komite Daging Sapi (KDS) DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan PT Indoguna Utama yang diduga terlibat dalam kasus

JAKARTA: Kasus dugaan suap impor daging yang mencuat saat ini diharapkan tidak mengganggu distribusi daging ke sejumlah industri.

Ketua Komite Daging Sapi (KDS) DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan PT Indoguna Utama yang diduga terlibat dalam kasus tersebut merupakan salah satu perusahaan importir besar di ibukota yang selama ini memasok daging sapi beku ke hotel, restoran, katering, kafe dan industri pengolahan daging.

"Proses hukum boleh berjalan, tapi jangan sampai mengganggu distribusi bahan baku ke industri-industri tersebut," katanya saat dihubungi, Kamis (31/1).

Sarma meminta agar perusahaan yang berlokasi di Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, itu tetap diperbolehkan mendistribusikan daging impor yang direalisasikannya.

Sementara, Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Asnawi mengatakan kasus ini tidak akan sampai mendistorsi pasar karena segmentasi yang berbeda.

Kasus suap yang diduga melibatkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu berkaitan dengan daging sapi beku yang distribusinya terbatas dan tidak boleh diperdagangkan di pasar tradisional.

Kalaupun saat ini harga daging di pasar tradisional masih tinggi hingga Rp100.000 per kg, menurut Asnawi, itu terjadi karena pasokan sapi siap potong yang kurang.

Sapi bakalan impor yang direalisasi Januari kemungkinan baru siap dipotong pada April.
 
"Sebelum kasus ini terkuak, harga karkas sudah naik Rp2.000 per kg sejak awal Januari. Harga karkas sekarang Rp70.500-Rp72.500 per kg," katanya.

Sebelumnya, Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (Apfindo) menyebutkan stok sapi di feedloter di DKI Jakarta, Jabar dan Banten hingga medio Januari hanya 42.000 ekor, yang terdiri atas 18.000 ekor sapi impor dan 24.000 ekor sapi lokal.

Dari jumlah itu, hanya 28.000 ekor yang siap potong, terdiri atas 18.000 ekor sapi impor dan 10.000 ekor sapi lokal.

Jumlah tersebut diperkirakan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan Jabodetabek hingga akhir Januari, dengan asumsi kebutuhan 3.500 ekor per hari.  (ra)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :
Editor : Rustam-nonaktif

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper