Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Omzet Bahan Baku Plasik Kuartal I Diperkirakan Turun

JAKARTA--Omzet bahan baku plastik diperkirakan turun disebabkan oleh terhambatnya pasokan menyusul cuaca buruk dan bencana banjir yang melanda beberapa daerah di Indonesia. 
 
Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Aromatik, Olefin & Plastik Indonesia (Inaplas) Fajar Budiyono mengatakan penjualan bahan baku plastik pada triwulan pertama ini diproyeksi turun dari 750.000 ton atau sekitar US$1,12 miliar menjadi 600.000 ton atau US$900 juta.   
 
"Padahal kontribusi penjualan kuartal pertama ini biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan tiga kuartal lain sepanjang tahun," katanya, Selasa (22/1). 
 
Penurunan penjualan tersebut, lanjut Fajar, disebabkan oleh tertundanya pasokan bahan baku ke produsen plastik di beberapa daerah terutama Jawa Tengah. 
 
Industri plastik memang sulit melakukan antisipasi cuaca buruk karena sangat tergantung pada distribusi jalur darat. Produsen polimer seperti PT Chandra Asri Petrochemical Tbk misal berlokasi di Banten, Jawa Barat. 
 
Sedangkan bahan baku polimer yang diimpor distribusinya juga harus melalui pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, atau pelabuhan Surabaya dan Semarang.   
 
"Waktu banjir, stok bahan baku yang dari Surabaya dan Semarang sudah habis sedangkan dari Jakarta terganggu cuaca. Ini sulit karena produsen plastik biasanya tidak bisa menimbun persedian bahan baku terlalu lama. Sekitar sepekan sekali harus stok lagi," jelas Fajar. 
 
Selain terganggunya distribusi, penaikan upah minimum tenaga kerja juga berdampak pada lesunya penjualan tahun ini. Seperti diketahui, penaikan upah memang menjadi masalah utama yang menekan kinerja seluruh sektor industri, terutama pada industri padat karya. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :
Editor : Fahmi Achmad

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper