JAKARTA—Pemerintah berkomitmen terhadap pengembangan investasi ke daerah bagi pengusaha yang ingin mengembangkan usaha.
Wahyu Utomo, Kepala Divisi Integrasi Program Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI), mengatakan komitmen itu terwujud dalam rencana Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) tahun ini.
"Dari 146 proyek [MP3EI] yang rencananya groundbreaking tahun ini, porsi di Jawa sudah mulai menurun," kata Wahyu di kantornya hari ini, (21/1/2013).
Berdasarkan data KP3EI, rasio nilai investasi MP3EI di Jawa adalah 40,8% pada 2011 dan 43,6% pada 2012. Jika dibandingkan dengan rencana investasi MP3EI 2013 rasio itu mengalami penurunan menjadi 21,2%.
Jawa, lanjutnya, saat ini lebih cocok dijadikan basis industri jasa dan iptek dan tidak lagi cocok menjadi basis industri berat. Pengembangan industri tersebut, sambungnya, juga didukung oleh kapasitas sumber daya manusia di Jawa yang relatif lebih tinggi dibandingkan daerah lain.
Lebih lanjut, Wahyu mengatakan kondisi wilayah Jawa sudah kurang memadai lagi untuk daya dukung alam dan neraca air.
Senada dengan Wahyu, Sekretaris Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus Enoh Suharto mengatakan pengembangan industri di Jawa saat ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati.
"Bukannya tidak boleh [mengembangkan industri] tetapi di Jawa jangan sampai bebannya terlalu berat," katanya. Menurut Enoh, pemerintah saat ini sedang mencari peluang pengembangan industri ke luar Jawa.
Namun, Wahyu mengakui masalah elektrifikasi masih mengendala untuk pengembangan industri berat di luar Jawa.
"Ini yang kita [pemerintah] sedang upayakan, membangun listrik di luar Jawa agar bisa mendukung industri," ujarnya. (sut)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
