JAKARTA--PT Pertamina (Persero) membuat perhitungan kembali mengenai rencana pembangunan infrastruktur program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG). Hal ini dikarenakan anggaran yang terbatas yakni sekitar Rp447 miliar.
Direktur Gas Pertamina Hari Karyuliarto mengatakan rencana pembangunan tujuh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG), yang terdiri dari empat SPBG online dan SPBG mother station dan daughter station direvisi. Pasalnya, pembangunan SPBG harus disesuaikan dengan anggaran yang diperoleh.
“Ini yang anggarannya dari pemerintah ya, tidak jadi tujuh nanti. Jadi nanti anggarannya ada yang dialihkan untuk infrastruktur pipa SPBG online,” kata Hari kepada Bisnis, Kamis (17/1).
Meski begitu, Hari belum memiliki perhitungan yang pasti, mengenai berapa jumlah SPBG yang akan dibangun pada tahun ini. “Masih kita hitung ya, kombinasinya nanti bagaimana belum tahu,” tambahnya.
Adapun sebelumnya, Pertamina merencanakan tiga SPBG yang dibangun Pertamina dengan dana APBN tersebut akan berlokasi di Cililitan, Jakarta Timur, Pulogadung, Jakarta Timur, dan Kalideres, Jakarta Barat.
Sama halnya dengan Pertamina, Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo mengatakan akan membuat roadmap baru untuk meningkatkan infrastruktur BBG. Menurutnya, Menteri ESDM Jero Wacik sudah membuat tim percepatan untuk program konversi BBM ke BBG. Tim tersebut melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, akademisi, dan swasta.
“Tim itu untuk menyukseskan program konversi BBM ke BBG. Jadi. Kami minta kepada swasta, misalnya Astra, agar bengkelnya bisa digunakan,” kata Susilo.(if)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
