Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BLUE ECONOMY: KKP Siapkan Prototipe untuk Realisasi 2014

JIMBARAN, Bali--Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyusun rancangan prototipe lokasi, besaran biaya investasi dan potensi yang dikembangkan untuk menerapkan konsep Blue Economy sehingga ditargetkan akan terealisasi pada tahun 2014.

JIMBARAN, Bali--Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyusun rancangan prototipe lokasi, besaran biaya investasi dan potensi yang dikembangkan untuk menerapkan konsep Blue Economy sehingga ditargetkan akan terealisasi pada tahun 2014.

Sharif Cicip Soetardjo, Menteri KKP mengatakan dengan fokus pada wilayah Indonesia Timur dan Barat sebagai proyek rintisan, tahun depan akan ditentukan beberapa titik lokasi pesisir yang dikembangkan, sehingga diharapkan mampu beroperasi pada tahun 2014.

Intinya dengan penerapan konsep Blue Economy, menurutnya, KKP akan mengarahkan kebijakan sektor kelautan dan perikanan dengan menekankan pada prinsip-prinsip efisiensi yang mendorong pengembangan investasi dan bisnis sektor swasta agar dapat mengembangkan usahanya di dalam memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan.

Di samping efisiensi, sasaran dari konsep Blue Economy yang akan coba diadopsi KKP adalah peniadaan limbah, keseimbangan antara produksi dan konsumsi, inklusifitas sosial, inovasi dan adaptasi.

“Dalam prakteknya, produk perikanan dapat dioptimalkan dari produk turunannya, mulai dari daging, kepala dan kulit agar mampu memberi nilai tambah (value added) dan sekaligus tanpa limbah (zero waste) karena tidak ada yang tersisa,” ungkapnya saat memberi Kuliah Umum di Universitas Udayana, Jumat (28/12/2012).

Selain itu, kata dia, dalam teknologi penangkapan dan pengolahannya menggunakan mampu menggunakan sumber daya yang terbarukan seperti tenaga angin, matahari (solar cell) dan air pada gelombang ombak.

Untuk itu, KKP juga telah mendorong peran swasta untuk ikut andil sehingga konsep Blue Economy tersinergi dengan kerangka kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan yang terfokus pada industrialisasi kelautan dan perikanan karena pada dasarnya prinsip yang terkandung dalam industri seperti modernisasi, peningkatan nilai tambah dan daya saing tetap diperlukan untuk mempercepat pelaksanaan pembangunan kelautan dan perikanan.

Sementara itu, untuk memperkuat infrastruktur pendukungnya mengingat wilayah seperti Indonesia Timur belum memiliki sarana pengolahan produk perikanan yang besar seperti pulau Jawa, Sharif menyebutkan KKP akan berupaya dalam pemberian insentif khusus pada tranportasi laut. Ke depan, ia mengharapkan dengan insentif tersebut akan memperlancar konektivitas antar pulau untuk mengangkut produk kelautan dan perikanan.

Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi KKP Indra Sakti mengungkapkan dalam pengajuan awalnya sebagai uji coba KKP telah merencanakan tiga lokasi yang diantaranya Lombok, Batam dan Nusa Penida untuk penerapan kelautan dan perikanan yang berbasis Blue Economy.

Pada wilayah ini, pada akhirnya akan diketahui berapa biaya investasi, potensi apa yang bisa dikembangkan untuk energi yang terbarukan untuk bisa dirumuskan dalam bentuk prototipe.

“Dalam prototipe nantinya akan diketahui datanya untuk bisa disesuaikan dengan titik-titik lokasi lainnya,” ujarnya.

Ia menjelaskan seperti potensi kotoran ternak di Nusa Penida yang akan coba untuk dikombinasikan dengan limbah rumput laut. Hasil perpaduannya, menurutnya akan mampu menghasilkan produk baru untuk pakan ternak atau pupuk.(ems)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Muhammad Khamdi
Sumber : I Komang Robby Patria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper