Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JAKARTA- PT Pertamina (Persero) menyatakan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis premium akan under atau lebih rendah sekitar 75.000 Kilo Liter (KL) sampai akhir tahun ini.
 
Sementara untuk BBM subsidi jenis solar, akan under sekitar 45.000 KL. Sehingga, Pertamina meyakinkan bahwa kuota BBM subsidi sampai akhir tahun akan aman.
 
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya mengatakan stok BBM subsidi nasional jenis premium sekitar 16 hari, sedangkan stok nasional BBM subsidi jenis solar sekitar 22 hari.
 
“Secara keseluruhan, penyaluran premium dan solar hingga 25 Desember telah mencapai 98 % dari kuota yang dikelolaPertamina,” kata Hanung dalam acara Kunjungan ke Fasilitas Terminal BBM Plumpang dalam Rangka Persiapan Penyaluran BBM 2013, Jumat (28/12).
 
Hingga akhir tahun, kuota BBM subsidi termasuk tambahan 1,23 juta KL dipastikan akan mencukupi untuk mencukupi kebutuhan masyarakat dengan perkiraan penyaluran premium lebih rendah.
 
Seperti diketahui, total kuota BBM subsidi dalam APBN p 2012 adalah sebesar 44,04 juta kiloliter (sudah mendapat tambahan 4,04 juta KL) yang terdiri dari premium 27,84 juta, minyak tanah 1,2 juta, dan solar 15 juta.
 
Namun, realisasi penyaluran BBM subsidi sampai 25 November 2012 tercatat mencapai 40,36 juta kiloliter terdiri dari premium 25,34 juta, minyak tanah 1,07 juta, dan solar 13,95 juta. Padahal, angka kuota sampai 25 November hanya 39,71 juta kiloliter yang terdiri dari premium 25,1 juta, minyak tanah 1,08 juta, dan solar 13,52 juta.
 
Hingga akhirnya, DPR setuju untuk memberikan tambahan kuota BBM subsidi sebesar 1,23 juta kiloliter, yang terdiri dari premium 0,5 juta kiloliter dan solar 0,73 juta kiloliter. Sehingga, secara total, konsumsi BBM subsidi sampai akhir tahun 2012 mencapai 45,27 juta kiloliter yang terdiri dari premium 28,23 juta, minyak tanah 1,2 juta, dan solar 15,73 juta.
 
Sementara itu, untuk mengamankan pasokan BBM saat natal dan tahun baru, Pertamina menambah pasokan BBM, baik subsidi maupun non subsidi sejak 3 hari sebelum Natal hingga 7 hari setelah tahun baru. Tambahan pasokan akan didapat dari impor dengan jumlah 400.000 KL untuk premium dan 330.000 KL untuk solar. 
 
Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan dalam keadaan normal, Pertamina impor BBM premium dan solar sekitar 400.000 KL. “Ini kami lakukan untuk meningkatkan ketahanan stok BBM nasional yang dikelola perusahaan,” kata Ali. Adapun rata-rata impor BBM Pertamina setiap bulannya adalah sekitar 10,6 juta barel.
 
 
Untuk 2013, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik memerintahkan BPH Migas memperketat pengawasan distribusi BBM bersubsidi agar konsumsinya hanya mencapai 23 juta KL di Juni 2013. Dengan begitu, kuota BBM bersubsidi 2013 yang sebesar 46 juta KL bisa mencukupi kebutuhan masyarakat hingga akhir 2013. 
 
“Saya memerintahkan BPH Migas untuk mengawal distribusi kuota BBM bersubsidi dan terus lakukan koordinasi dengan pihak terkait. Kuota 46 juta KL harus cukup sampai akhir 2013, dan hingga Juni 2013 nanti jangan lebih dari 23 juta KL,” katanya. (faa)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fajrin
Editor : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper