Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PROGRAM TRANSMIGRASI: Donggala akan jadi sentra transmigran pertanian organik

JAKARTA: Pemerintah mencanangkan pembangunan kawasan transmigrasi yang mendukung pengembangan konsep pertanian organik dan ramah lingkungan.Satu pilot project yang mulai dikembangkan adalah permukiman transmigrasi Tinauka SP 1 di Kabupaten Donggala Provinsi

JAKARTA: Pemerintah mencanangkan pembangunan kawasan transmigrasi yang mendukung pengembangan konsep pertanian organik dan ramah lingkungan.Satu pilot project yang mulai dikembangkan adalah permukiman transmigrasi Tinauka SP 1 di Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah."Lahan di permukiman transmigrasi itu ditata dengan prinsip lingkungan yang bersih, sehat dan alami, sekaligus diterapkan konsep pertanian organik," ujar Menakertrans Muhaimin Iskandar, Rabu (26/12).Pemerintah, lanjutnya, menawarkan pengembangan sistem budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan  bahan kimia sintetis.Menurut Muhaimin, nantinya kawasan-kawasan transmigrasi diarahkan menjadi lokasi khusus sebagai zona budidaya tanaman organik yang bebas dari bahan kimia."Nantinya kita mengintensifkan budidaya pertanian organik dan ramah lingkungan yang dilengkapi dengan  pendirikan industri pembuatan pupuk organik juga," ungkapnya.Muhaimin optimistis hasil dari pertanian organik yang dikembangkan para transmigran dapat meningkatkan kesejahteraan mereka dan masyarakat sekitar.Program kawasan transmigrasi organik ini dilakukan dengan intensifikasi lahan dan pengembangan ternak, penyediaan pupuk secara mandiri (pupuk kompos/organik), pengembangan usaha mandiri dan penguatan lembaga keuangan/koperasi. Dia berharap kalangan BUMN dan perusahaan swasta yang memiliki dana corporate social responsibility (CSR) dapat memberikan kontribusinya bagi upaya penataan lingkungan transmigrasi yang lebih asri dan lestari.Permukiman transmigrasi Tinauka SP 1 di Kabupaten Donggala itu merupakan lokasi bina penempatan pada 2010 dengan sebanyak 100 Kepala Keluarga (KK) dan di 2011 ada 100 KK, sedangkan saat ini kawasan itu dihuni sekitar 800 jiwa. (arh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Rochmad Fitriana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper