JAKARTA-- Pemilihan Presiden 2014 diproyeksi mendatangkan tambahan terhadap pendapatan domestik bruto hingga 0,4%-0,5% selama semester II/2013.Direktur Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Ekonomi Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan masa kampanye yang diperkirakan dimulai pada triwulan III dan triwulan IV tahun depan akan memengaruhi besaran pendapatan domestik bruto (PDB) ketika itu.Perry mengacu pada Pilpres yang berlangsung pada 2009. Menurutnya, estimasi terjadi penambahan 0,5% terhadap PDB selama triwulan III sedangkan triwulan IV/2013 bertambah sebesar 0,4%."Pilpres menyumbang terhadap PDB dari spending yang dilakukan partai, misalnya kampanye, publikasi partai, dan sebagainya," ujarnya di sela-sela acara Indonesia Economic Review and Outlook, Selasa (18/12).Menjelang pelaksanaan Pilpres pada 2014, Perry memproyeksi kenaikan kontribusi penambahan terhadap PDB kian meningkat menjadi 1,7% selama 3 bulan pertama 2014.Adapun, kontribusi selama triwulan II/2014 menyusut menjadi 0,4% terhadap PDB pasca pelaksanaan Pilpres.Tahun depan, BI memprediksi tingkat inflasi mencapai 4,9%. Perry menyebutkan bank sentral sudah memasukkan faktor kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) dan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dalam angka proyeksi inflasi tersebut."Tetapi, kami belum memasukkan unsur kenaikan BBM pada tahun depan. Kenaikan BBM masih belum dipastikan kapan terjadi. Begitu pun BI Rate, masih dipertahankan di posisi 5,75% karena belum ada kebutuhan untuk mengubah," jelas Perry. (Bsi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
