Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENYALURAN KUR: Ditargetkan Rp37 Triliun Tahun Depan

JAKARTA—Pemerintah mentargetkan  penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR)  tahun depan sebesar Rp37 triliun , setelah pada tahun ini melampaui target penyaluran  dari  Rp30 triliun menjadi Rp31,6 triliun. ”Meski beberapa

JAKARTA—Pemerintah mentargetkan  penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR)  tahun depan sebesar Rp37 triliun , setelah pada tahun ini melampaui target penyaluran  dari  Rp30 triliun menjadi Rp31,6 triliun. ”Meski beberapa perbankan penyalur tidak berhasil mencapai target kinerjanya, akan tetapi secara umum seluruh bank sukses melampaui target penyaluran Rp30 triliun,” ujar Menteri Koperasi dan UKM Sjarifuiddin Hasan kepada wartawan seusai bertemu dengan direksi seluruh perbankan di ruang kerjanya, Kamis (20/12).

Berdasarkan keberhasilan tersebut, Sjarifuddin bersama seluruh perbankan penyalur kredit usaha rakyat (JUR) sepakat meningkatkan target penyaluran menjadi Rp37 triliun, atau terjadi kenaikan sekitar 25% dari tahun ini.

Dia menegaskan, jika kenaikan lebih dari angka Rp37 triliun, harus disertai demean polakerja perbankan secara optimal. Oleh karena itu kesepakatan angka kenaikan hanya ditetapkan sebesar 25%.

Kenaikan ini sesuai dengan perkiraan Bank Indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.Sebenarnya, kata Sjarifuddin, jumlah penyaluran KUR pada tahun ini bisa lebih dari Rp31,6 triliun. Sebab, total penyaluran yang dilakukan lima perbankan nasional dan 24 Bank Pembangunan Daerah (BPD) per 14 Desember 2012.

Berarti masih ada sisa hari yang belum dikalkulasi secara total hingga akhir Desember tahun ini. “Itu artinya, angka saat ini sebesar Rp31,6 triliun pasti bertambah, dan saya perkirakan totalnya bisa mencapai  Rp32 triliun.”

Kesepakatan lain yang diambil pada pertemuan tersebut, perubahan sistem kredit yang lebih fleksibel jangka waktunya. Penyaluran KUR selama ini ditetapkan per tahun, dan ke depan bisa diakses pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dengan jangka waktu lebih pendek.

Misalnya, UMKM hanya memerlukan pinjaman sekitar 3 atau 6 bulan, maka mulai tahun depan bisa dilayani perbankan. Perubahan sistem pinjaman itu disertai dengan perubahan suku bunga pinjaman yang sebelumnya efektif 22% per tahun, menjadi 0,95% per bulan.

Akan tetapi sistem tersebut hanya diperuntukkan kepada denitor KUR mikro. Alasan perubahan sistem tersebut, kata Sjarifuddin Hasan, karena ternyata tidak semua pelaku usaha memerlukan pembiayaan dalam jangka satu tahun. (if)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper