JAKARTA-- Kalangan akademisi pesimistis target pertumbuhan ekonomi 2013 yang dipatok pemerintah sebesar 6,8% tercapai. Pertumbuhan ekonomi pada tahun depan diprediksi stagnan, yakni sekitar 6%-6,5%.Head of Researcher Macroenomic Dashboard Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Sri Adiningsih menjelaskan proyeksi tersebut berdasarkan perkiraan situasi perekonomian Indonesia masih dibayangi ketidakpastian pemulihan krisis keuangan di Eropa.Pasalnya, krisis di Eropa semakin menjalar hingga berdampak ke China dan India. Kedua negara ini sanggup bertahan ketika terjadu krisis keuangan global pada 2008 silam tetapi laju pertumbuhannya mulai menurun pada tahun ini."Krisis keuangan bisa mengambil celah masuk ke pasar keuangan dalam negeri. Banyak portofolio jangka pendek yang jatuh tempo pada tahun depan sehingga bisa berpotensi sebabkan instabilitas pasar uang," papar Sri di acara Indonesia Economic Review and Outlook, Selasa (18/12).Menurutnya, sektor yang mengalami pertumbuhan cemerlang sepanjang tahun ini akan kesulitan mempertahankan pertumbuhan tersebut pada tahun depan, seperti sektor transportasi, komunikasi, konstruksi, keuangan, real estate, dan jasa perusahaan.Roda ekonomi pun masih bertumpu pada kekuatan konsumsi domestik sebagaimana halnya pada tahun ini."Kami mengandalkan otoritas untuk menciptakan stimulus pada pergerakan ekonomi supaya tetap stabil dan tidak memburuk. Misalnya, pengurangan subsidi BBM secara bertahap guna dialihkan ke pengembangan infrastruktur," ujarnya. (Bsi)
PROYEKSI EKONOMI 2013: Target pertumbuhan 6,8% diragukan
JAKARTA-- Kalangan akademisi pesimistis target pertumbuhan ekonomi 2013 yang dipatok pemerintah sebesar 6,8% tercapai. Pertumbuhan ekonomi pada tahun depan diprediksi stagnan, yakni sekitar 6%-6,5%.Head of Researcher Macroenomic Dashboard Fakultas Ekonomika
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Edwina
Editor : Puput Jumantirawan
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

20 menit yang lalu
ESDM: Aturan Distribusi LPG 3 Kg Lewat Kopdes Segera Meluncur

2 jam yang lalu
Resmi! Trump Kenakan RI Tarif Impor 19%, Bukan 32%

3 jam yang lalu
Inflasi AS Juni 2025 Naik Jadi 2,7% Gegara Tarif Trump
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
