JAKARTA: Emiten batu bara PT Garda Tujuh Buana Tbk merevisi kontrak penjualan batu bara senilai US$75 juta menjadi kontrak hak pemasaran setelah otoritas mempersoalkan kewajaran transaksi itu.Dalam laporan keuangan interim yang dipublikasi Rabu (19/12), pos pendapatan terdiri dari dua komponen yaitu penjualan batu bara dan penjualan batu bara dengan hak prioritas.Angka US$75 juta (yang setara dengan Rp711,15 miliar) itu disebutkan sebagai penerimaan dari hak pemasaran untuk 3 juta metrik ton batu bara dengan Pedagang Batubara International Agrocom Ltd dari Dubai Uni Emirat Arab.Padahal dalam laporan keuangan sebelumnya penerimaan tersebut masuk dan tercampur dengan pos penjualan batu bara. Namun, pembagian komponen tersebut tidak mengubah jumlah total pendapatan sebesar Rp1,5 triliun.Transaksi senilai US$75 juta tersebut dinilai tidak wajar hingga bursa meminta perseroan untuk mencari opini dari Ditjen Minerba yang telah didapat pada November lalu. Ditjen Minerba menilai perjanjian pemasaran dan pasokan batu bara perseroan sudah sesuai ketentuan berlaku.Bursa pada Senin (17/12) telah mencabut penghentian sementara atau suspensi perdagangan efek emiten berkode GTBO itu di pasar negosiasi.Namun, hingga saat ini, perdagangan saham GTBO di pasar reguler dan tunai masih mengalami suspensi sejak 15 Oktober lalu. (ra)
GARDA TUJUH BUANA revisi kontrak penjualan
JAKARTA: Emiten batu bara PT Garda Tujuh Buana Tbk merevisi kontrak penjualan batu bara senilai US$75 juta menjadi kontrak hak pemasaran setelah otoritas mempersoalkan kewajaran transaksi itu.Dalam laporan keuangan interim yang dipublikasi Rabu (19/12),
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

50 menit yang lalu
State-Owned Insurers Look to Danantara for Support

1 jam yang lalu
Indonesian Market Eyes High-Quality IPOs in Second Half
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

9 menit yang lalu
Mendag Sebut RI Masih Tunggu Keputusan Final Soal Tarif Trump

21 menit yang lalu
Industri Krisis Bahan Baku Kelapa Bulat, Kadin Desak Aturan Bea Keluar
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
