JAKARTA: Masyarakat mempunyai andil dan kewajiban untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas, kompeten dan berdaya saing dalam menghadapi dampak ekonomi global, seperti Asean Free Trade Area.Menurut Menakertrans Muhaimin Iskandar, masyarakat dan lembaga pemerintah, serta swasta dari tingkat pusat hingga daerah harus memperhatikan dengan serius perkembangan sumber daya manusia (SDM)."SDM tidak akan berkualitas, terampil dan berinovasi tinggi tanpa proses pendidikan dan pelatihan yang diberikan mulai dari keluarga, lingkungan, sekolah, lembaga pelatihan hingga tempat kerja," ujarnya, Rabu (19/12/2012).Dia menilai hal ini artinya seluruh komponen bangsa mempunyai andil dan kewajiban untuk membentuk SDM yang berkualitas, kompeten dan berdaya saing tinggi.Saat ini, Muhaimin menambahkan SDM Indonesia masih memerlukan perhatian agar dapat bersaing di antara sumber daya di Tanah Air dan juga bersaing dengan negara lain.Berdasarkan data Badan Pusat Statistik per Agustus 2012, tercatat jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 118,04 juta orang.Dari jumlah itu, sekitar 55,91 juta orang atau 47,37% di antaranya masih didominasi oleh lulusan SD dan SD ke bawah.Selanjutnya berpendidikan SMTP sebanyak 21,92 juta orang (18,57%) dan SMA beserta SMK ada 29,62 juta orang (25,09%).Untuk yang lulusan diploma ke atas (DI, DII, DIII dan universitas) hanya berjumlah 10,59 juta orang atau sekitar 8,96% dari total angkatan kerja yang ada.Sebagai perbandingan dengan negara tetangga, seperti Thailand, Malaysia, dan Filipina, angkatan kerjanya yang berpendidikan perguruan tinggi rata-rata di atas 10%. (ra)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
