Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SEKTOR PERTAMBANGAN: Tak Capai Target PNBP Tahun ini

JAKARTA--Pemerintah mengakui Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor pertambangan tahun ini tidak mencapai target.Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Thamrin Sihite mengatakan pendapatan negara

JAKARTA--Pemerintah mengakui Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor pertambangan tahun ini tidak mencapai target.Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Thamrin Sihite mengatakan pendapatan negara dari sektor pertambangan tahun ini tidak mencapai target, meski tidak terlalu jauh dari target.“Targetnya termasuk PNBP dan pajak itu kan Rp 80 triliun-Rp 90 triliun. Itu tidak tercapai, tapi tidak akan terlalu jauh, saya lupa detailnya. Untuk PNBP-nya sendiri targetnya Rp 28 triliun- Rp 29 triliun dan tercapai sekitar Rp 27 triliun-Rp28 triliun atau turun 10% dari target,”  ujarnya,  Selasa (18/12).Pada 2013, pemerintah menargetkan PNBP dari sektor pertambangan sebesar Rp 31 triliun atau meningkat dari target tahun ini yang ditetapkan sekitar Rp 29 triliun.  Untuk target pendapatan negara dari pajak dan PNBP pertambangan pada 2013 adalah sebesar Rp 110 triliun.

“Kenapa PNBP naik sedangkan produksi konstan dan harga jual turun? Itu karena sudah banyak yang CnC,” paparnya.Menurut Thamrin, salah satu penyebabnya lantaran penurunan ekspor yang merupakan dampak dari harga komoditas tambang yang memang sedang menurun di pasar internasional. Akibatnya, banyak produsen yang enggan mengekspor.

Dia membantah  penurunan ekspor ini disebabkan oleh kebijakan pemerintah memperketat syarat ekspor hasil tambang.“Harga metal juga lagi turun, tapi sebenarnya penurunan ekspor itu desain kita karena ada pengendalian dan pengenaan Bea Keluar 20%. Memang jangka pendek dampaknya kepada fiskal, tapi jangka panjang kebutuhan dalam negeri bisa diatasi. Jadi, memang ada yang turun karena perusahaan tidak clean and clear sehingga tidak berproduksi,” tambah Thamrin. (if) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fajrin

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper