Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENYALUR BBM BERSUBSIDI: Shell tak lolos seleksi

JAKARTA: Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyatakan PT Shell Indonesia tidak lolos sebagai badan usaha pendamping PT Pertamina (Persero) yang akan menyalurkan BBM bersubsidi (PSO) tahun depan. Direktur BBM BPH Migas Djoko Siswanto

JAKARTA: Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyatakan PT Shell Indonesia tidak lolos sebagai badan usaha pendamping PT Pertamina (Persero) yang akan menyalurkan BBM bersubsidi (PSO) tahun depan. Direktur BBM BPH Migas Djoko Siswanto mengatakan proses tender saat ini ada yang sebagian sudah selesai, ada yang belum.Secara resmi BPH Migas biasanya mengumumkan secara lengkap pada Desember. "Proses tender sebagian sudah selesai, sebagian belum. Hanya dua badan usaha yang lulus seleksi tender yakni AKR dan SPN sebagai pendamping Pertamina," ujarnya, Jumat (9/11/2012). Menurut Djoko, tidak lolosnya Shell dalam tender BBM PSO 2013 diantaranya karena mereka tidak bersedia membangun infrastruktur di luar Jawa-Bali. "Shell minta alpha yang terlalu besar dan tidak bersedia membangun infrastruktur di luar Jawa-Bali," jelasnya.Sri Wahyu Endah, Communications and Social Performance Manager PT Shell Indonesia enggan mengomentari pernyataan BPH Migas itu."Sampai saat ini kami belum mendapatkan pemberitahuan resmi dari BPH Migas, jadi kami belum komentar," ujarnya dalam pesan singkatnya kepada Bisnis, Jumat (9/11/2012). (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper