
BATU: Pemkot Batu tengah menyiapkan Jalur Lintas Barat (JLB) dan Jalur Tembus Batu- Lawang guna mengimbangi percepatan pertumbuhan obyek wisata di Kota Batu. Diharapkan keberadaan jalur tersebut bisa dimulai pada 2013 mendatang.
Walikota Batu, Eddy Rumpoko, mengatakan dalam beberapa tahun terakhir wisatawan yang datang ke Kota Batu menunjukkan tren yang meningkat. Sehingga kondisi tersebut perlu diimbangi dengan keberadaan infrastruktur jalan yang memadai.
“Apalagi pada 2013 Batu akan mewujudkan ASEAN Cultural Park. Dansaat ini lahan untuk merealisasikan obyek tersebut sudah ada,” kata Eddy Rumpoko di Batu, Selasa (6/11).
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Batu, Enny Rachyuningsih, mengatakan untuk merealisasikan JLB sedikitnya membutuhkan anggaran sebesar Rp20 miliar.
Bappeda sendiri, ujar dia, sudah membedakan jalan sepanjang 7 km tersebut terdiri dari jalan aspal namun belum dihotmix serta masih berupa jalan tanah. JLB membentang sepanjang Kelurahan Ngaglik (dekat Hotel Kusuma Agrowisata), Dusun Dresel Desa Oro-Oro Ombo, Desa Tlekung, dan tembus ke Desa Dadaprejo.
“Hasil survey menyebutkan jika jalan masih berupa tanah selebar 1,5 meter hingga 3 meter.”
Sedangkan kondisi tanah tersebut tidak rata karena terdapat gundukan disana sini. Selain itu tanah juga melintasi sungai sehingga nantinya dibutuhkan jembatan penghubung. Diperkirakan, jika tidak melalui pembebasan lahan anggaran untuk jembatan membutuhkan sekitar Rp10 miliar. Agar bisa dilalui kendaraan, jalan tersebut harus diperlebar enam meter.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu, Uddy Syaifudin, mengatakan pembangunan infrastruktur berupa jalan tembus maupun alternatif sangat mendesak. Karena selama ini tingkat kemacetan di Kota Batu terutama menuju obyek wisata pada waktu musim libur sudah sedemikian tinggi.
Apalagi, perkembangan sektor pariwisata di Kota Batu dalam beberapa tahun terakhir terus menunjukkan tren peningkatan. Hal itu ditandai dengan berdirinya hotel maupun obyek wisata baru.
“Ke depan Batu memang perlu didukung infrastruktur jalan utamanya jalun alternatif maupun tembus yang mampu menghubungkan dengan desa-desa yang menjadi obyek wisata,” jelasnya. (K25/Bsi)