SEMARANG: Pembangunan proyek jalur ganda kereta api lintas pantai utara Jawa (Pantura) di ruas Stasiun Tawang menggunakan teknologi gedeg (dinding dari anyaman kulit bambu).
Pantauan Bisnis menunjukkan pekerja yang sibuk memasang anyaman bambu atau gedek di sisi-sisi rel yang digenangi air di sekitar Stasiun Semarang Tawang. Sisi-sisi rel ini digenangi air rob dari laut.
Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan teknologi dengan menggunakan gedek atau anyaman bambu ini baru diterapkan dalam pembangunan rel kereta api.
"Nantinya gedek-gedek ini akan ditimpa dengan tanah, lalu diratakan, kemudian ditimpa gedek lagi hingga lima lapis. Tujuannya untuk memadatkan tanah yang labil seiring adanya air rob ini," tutur Wamenhub hari ini, Selasa (16/10/2012).
Pembangunan jalur ganda lintas Pantura Jawa yang menghubungkan Jakarta hingga Surabaya ini merupakan salah satu program pembangunan infrastruktur transportasi yang juga termasuk dalam program nasional Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dengan nilai proyek Rp9,8 triliun.
Total jalur ganda ini sepanjang 727 km, yang sudah terbangun menjadi rel ganda 294 km yakni Jakarta-Cirebon, Brebes-Tegal, dan Tegal-Pekalongan, sedangkan yang jalur tunggal sepanjang 433 km, yaitu Cirebon-Brebes 63 km, Pekalongan-Semarang 90 km, Semarang-Bojonegoro 180 km, dan Bojonegoro-Surabaya 103 km.(sut)