JAKARTA: PT Pertamina (Persero) mengajukan tambahan biaya distribusi dan marjin (alpha) bahan bakar minyak bersubsidi 2013 sekitar Rp 800 miliar atau Rp20 per liter untuk meningkatkan program pengendalian bahan bakar minyak (BBM) subsidi.
Senior Vice President Fuel Marketing and Distribution Pertamina Suhartoko mengatakan tambahan tersebut diperlukan untuk pendistribusian BBM subsidi lebih tepat sasaran. Tambahan biaya akan dialokasikan untuk sistem yang dinamakan Point of Sales (POS).“Angka tersebut masih hitungan kasar. Jadi nanti kita bangun teknologi yang bisa memonitor dan merekam penjualan BBM subsidi di seluruh SPBU di Indonesia,” katanya, Rabu (3/10/2012).
Saat ini, sistem tersebut baru terkoneksi di seluruh SPBU di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah yang berjumlah 112 SPBU.Nantinya, sistem POS tersebut akan mendata volume, waktu, lokasi, kewajaran pembelian, dan juga identitas setiap kendaraan yang mengisi BBM. Bahkan, sistem tersebut akan terkoneksi sewaktu-waktu (realtime) dengan kantor pusat.Untuk Kalsel dan Kalteng, sementara sistem dilakukan dengan cara memasukkan nomor plat kendaraan. Nantinya, sistem POS akan terkoneksi di seluruh SPBU di Indonesia yang jumlahnya mencapai 5.018 unit.Dengan biaya sekitar Rp 800 miliar, maka alpha per liternya dengan asumsi kuota 2013 sebesar 46 juta kiloliter adalah Rp20. Dia berharap DPR bisa menyetujui tambahan biaya ini. Seperti diketahui, dalam RAPBN 2013, asumsi alpha BBM bersubsidi adalah Rp 642,64 per liter.Vice President Fuel Retail Marketing Pertamina Muchamad Iskandar mengatakan ditargetkan pada akhir 2013 seluruh SPBU di Indonesia sudah bisa terkoneksi. Setelah Kalimantan, selanjutnya adalah pulau Jawa dan kemudian seluruh Indonesia.Saat ini, ada empat perusahaan yang tengah mengikuti tender untuk pengadaan sistem dan teknologinya. Keempat perusahaan tersebut antara lain PT Len Industri, PT Telkom, PT Inti, dan PT Sucofindo. Diharapkan, proses tender dapat selesai dalam waktu 3-4 bulan. “Sehingga bisa selesai pada akhir 2013 atau setidaknya awal 2014,” ujarnya. (msb)