Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PTPN IV MEDAN Raup Laba Rp325 Miliar Meski Harga CPO Turun

 

 

MEDAN: Walaupun harga minyak sawit mentah atau CPO (crude palm oil) di pasar internasional  turun dibandingkan tahun lalu, tenyata PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV Medan semester I  tahun ini masih mampu mencetak laba sebelum pajak sebesar Rp325 miliar.
 
Direktur Keuangan PTPN IV Medan Setia Dharma Sebayang membenarkan BUMN perkebunan yang berbasis di Sumut itu masih mampu mencetak laba sesuai dengan rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP).
 
“Kami optimis target laba kotor sampai akhir tahun masih bisa dicapai sesuau dengan RKAP sebesar Rp1,2 triliun,” ujarnya kepada Bisnis Minggu (26/8/2012).
 
Menurut dia, rasa optimis tersebut tampak dari pergerakan harga menjelang akhir tahun bakal menuju US$1.000 per ton walaupun beberapa bulan terakhir harga CPO sempat turun menjadi US$932 per ton. Malahan, harga CPO sempat turun di bawah US$900 per ton.
 
Untuk mencapai laba sesuai target, kata dia, dilakukan sejumlah langkah efisiensi di antaranya mengurangi pembelian buah mentah petani yang selama ini rendemennya rendah.
 
Kemudian, lanjut Setia, PTPN IV berupaya meningkatkan produktivitas dan memetik buah sawit matang, sehingga rendemen minyak sawit bisa dicapai diatas 24%. “Masih banyak biaya yang dapat dipangkas, terutama yang tidak berhubungan langsung dengan produksi.”
 
Apalagi, kata dia, manajemen bisa menurunkan angka kerugian yang dialami komoditas teh yang selama ini menjadi beban keuangan PTPN IV karena selalu memberikan kontribusi negatif. “Tahun ini teh masih merugi, namun tidak sebesar tahun lalu mencapai Rp80 miliar,” tuturnya tanpa menyebutkan angka kerugian yang disumbang tanaman teh.
 
Setia Dharma yang mantan direktur keuangan PTPN XIII Kalimantan Barat menegaskan walaupun target laba melenceng, tidak begitu jauh dari laba yang sudah dipatok dalam RKAP.
 
Sementara itu, Dirut PTPN IV Erwin Nasution menambahkan memasuki semester II tahun ini seluruh pemangku kepentingan BUMN itu diminta memberikan dorongan dan semangat kerja kepada karyawan untuk memacu produktivitas tanaman sawit.
 
Tanaman perkebunan itu, kata dia, hampir 70% bergantung kepada Allah karena terkait dengan alam, cuaca, dan tanah. “Hanya 30% kondisi perkebunan ditentukan oleh manusia lewat sentuhan teknologi dan pemupukan. Anda bisa bayangkan betapa komoditas perkebunan itu, sangat tergantung kepada kondisi eksternal.”
 
Akan tetapi, kata dia, walaupun demikian manusia tidak boleh menyerah begitu saja. “Berbagai upaya harus dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan antara lain melakukan pemupukan tepat waktu, menaman bibit sawit yang menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi, dan masuk ke industri hilir untuk meningkatkan nilai tambah.”
 
PTPN IV Medan menguasahai dua tanaman yakni kelapa sawit seluas 120.000 hektare dan tanaman teh seluas 8.000 hektare. 
 
Walaupun sebagian tanaman teh sudah dikonversi menjadi tanaman sawit, ternyata teh masih memberikan kontribusi negatif kepada keuangan PTPN IV terutama karena masih menggunakan pemetikan secara manual dan tanamannya sebagian besar masih peninggalam zaman Belanda. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper