CIREBON: Pendangkalan saluran irigasi (sendimentasi) tambak masih jadi kendala utama aneka usaha tambak, khususnya udang, di sepanjang pesisir pantai utara (Pantura), karena menyulitkan penyaluran air dari laut ke tambak.Kabid Perikanan Budidaya Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Cirebon, Masub mengatakan potensi tambak di Kabupaten Cirebon seluas 7.500 hektare, dan yang telah efektif dikelola menjadi aneka usaha seperti budidaya udang, ikan bandeng, ikan nila, rumput laut, kerang dara dan garam seluas 5.350 hektare.Masalah pendangkalan irigasi menjadi kendala utama pengembangan usaha khususnya budidaya tambak udang. "Ketika pendangkalan irigasi tinggi, kadar keasinan air laut juga tinggi, pastinya menghambat usaha, mulai dari penambahan biaya pengairan dengan pompa air karena pendangkalan, juga pertumbuhan udang jadi lambat karena kadar keasinan air laut lebih dari 50 mmt," katanya, Kamis (9/8).Masub menuturkan pada saat musim kemarau, pengusaha tambak kebanyakan beralih ke usaha produksi garam, karena lebih menguntungkan dari pada budidaya udang atau ikan saat kemarau."Berdasarkan analisa usaha tambak, peternak hanya 2 kali membudidaya udang dalam setahun, dan pada saat kemarau [Juli-November] beralih bertambak garam," tuturnya.Masub menjelaskan biaya untuk revitalisasi tambak (perbaikan irigasi) butuh hingga puluhan miliar, adapun program dari pemerintah pusat untuk industrialisasi tambak (revitalisasi) pada 2012 hanya seluas 150 hektare tambak.Di Tempat yang sama, Kasie Pengembangan Usaha Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Cirebon Masduki mengungkapkan selain masalah sendimintasi saluran, masalah virus yang kerap menyerang budidaya udang dan ikan cukup sulit diatasi oleh para petambak. "Kalau 1 kolam [tambak] terjangkit, efeknya spontan seluruh udang dan ikan mati," ujarnya.Padahal untuk masalah pemasaran hasil budidaya udang dan ikan sangat prospektif karena kebanyakan hasil produksi budidaya dipasarkan ke luar negeri."Harga untuk jenis udang windu dan vaname berkisar Rp50.000-Rp100.000 per kg, tergantung kualitas [besar ukuran per ekor] udang," tuturnya.Dia menambahkan Pemkab Cirebon terus mengupayakan pengembangan aneka usaha tambak khususnya budidaya tambak udang yang pada tahun lalu produksinya mencapai 1.055,49 ton untuk jenis udang windu, dan 4.777,51 ton untuk udang vaname.Dihubungi terpisah, Pengusaha tambak udang di Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu, Masrika mengatakan ancaman kekeringan pada tambak akibat pendangkalan irigasi saat kemarau kali ini cukup memberatkan para pengusaha yang tidak memiliki modal besar untuk biaya pompa air."Bagi pengusaha tambak yang bermodal cukup, kondisi ini tidak terlalu mengkhawatirkan, maka kami berharap ada bantuan dari pemerintah berupa pompa air agar tambak yang terancam kekeringan bisa tertolong," katanya. (k3/Bsi)
UDANG CIREBON: Produksi Terhambat Pendangkalan Irigasi
CIREBON: Pendangkalan saluran irigasi (sendimentasi) tambak masih jadi kendala utama aneka usaha tambak, khususnya udang, di sepanjang pesisir pantai utara (Pantura), karena menyulitkan penyaluran air dari laut ke tambak.Kabid Perikanan Budidaya Dinas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
