JAKARTA: PT Indah Kiat Pulp and Paper Serang, salah satu pabrik kertas kelompok Asia Pulp and Paper, hari ini resmi mengantongi sertifikat Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK).
PT Indah Kiat Pulp and Paper menjadi perusahaan keempat dari pabrik kertas milik APP yang memeroleh sertifikat SVLK. Tiga perusahaan lainnya PT Tjwiki Kimia, PT Pindo Deli, dan PT Ekamas Fortuna. Sementara itu, dua pabrik lain sedang menjalani proses audit SVLK adalah PT Lontar Papyrus Pulp and Paper Industry serta PT The Univenus.
SVLK merupakan mekanisme mandatory yang diwajibkan oleh pemerintah guna memastikan entry barrier produk kehutanan tidak terganggu di pasar ekspor. Pemerintah akan memberlakukan ekspor produk bersertifikat mulai Maret tahun depan.
Direktur Corporate Affairs and Communications APP Indonesia Suhendra Wiriadinata mengungkapkan penyerahan SVLK itu menjadi pengakuan legalitas bahan baku anak usaha Asia Pulp Paper Group. Dia optimistis perusahaan dapat mendongkrak pendapatan hingga 5% pada tahun ini dibandingkan dengan realisasi penjualan tahun lalu US$ 2,6 miliar.
“Sertifikat SVLK pastinya punya nilai tawar tinggi bagi pasar internasional,” katanya Rabu usai peluncuran sistem informasi legalitas kayu (SILK) Rabu (1/8/2012).
Suhendra menambahkan terdapat tiga unit usaha pabrik kertas milik PT Indah Kiat Pulp and Paper. Saat ini, hanya PT Indah Kiat Serang yang resmi memegang sertifikat legalitas kayu, sedangkan untuk pabrik kertas Unit Tangerang dan Unit Riau masih dalam proses auditor.
Menurut Suhendra, kapasitas produksi dari ketiga pabrik itu untuk pulp mencapai 2,6 juta ton, sementara produksi kertas 1,1 juta ton, dan packaging 1,5 juta ton. Penjualan perusahaan sepanjang kuartal I tahun ini mencapai US$ 617 juta.
Secara umum,serunya, nilai pemasaran tersebut relatif sama dibandingkan dengan realisasi penjualan pada tahun lalu meski pada periode Januari-Maret lalu pihaknya hanya mampu merealisasikan 22,8% dari total target tahun ini.
PT Indah Kiat Pulp and Paper tetap optimistis pemasaran produksi pada Kuartal-II 2012 dan pertengahan tahun ke depan akan lebih baik. Hingga kini, 51% hasil produksi perusahaan ditujukan untuk pasar ekspor, sedangkan sisanya untuk kebutuhan dalam negeri.
“Sebanyak 62% ekspor, kami tujukan untuk pasar Asia terutama ke Jepang dan China,” kata Suhendra.
Managing Director of Suistanability APP Aida Greenbury mengungkapkan SLVK akan memberikan jaminan bagi mitra dagang yang menuntut persyaratan legalitas pada proses lacak balak bahan baku kayu yang diproduksi pabrik-pabrik milik APP.(msb)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
