JAKARTA: Pemerintah akan selalu berupaya mencari jalan ke luar terkait pemenuhan kebutuhan akan bahan bakar minyak sejalan dengan peningkatan perekonomian di daerah, termasuk di wilayah Kalimantan.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik mengatakan kemajuan ekonomi di daerah Kalimantan memang terus membaik, sehingga dirasakan makin tingginya kebutuhan BBM yang mengakibatkan terjadi antrean panjang untuk membeli BBM bersubsidi.
“Kemajuan ekonomi di daerah tidak bisa direm, di Kalimantan terasa itu, kemajuan ekonominya begitu baik. Antrean jadi panjang. karena jumlah BBM yang bersubsidi itu kurang, kita harus atasi,” kata Jero menjawab pertanyaan wartawan di Istana Presiden, 28 Mei 2012.Jumlah BBM bersubsidi saat ini yang disetujui antara pemerintah dan DPR adalah sebanyak 40 juta kiloliter untuk penggunaan satu tahun. Diperkirakan kebutuhannya akan melewati alokasi tersebut, apalagi mengingat untuk tahun ini akan diproduksi sebanyak 940.000 mobil, dan 8 juta motor.Untuk mendapatkan jalan ke luarnya, pemerintah menggelontorkan BBM yang nonsubsidi ke Kalimantan. Apalagi mengingat sejumlah masyarakat ada yang sampai beli di eceran BBM dengan harga Rp 9.000-Rp10.000 per liter. Di samping itu sejumlah kalangan di Kalimantan banyak pengusaha, pertambangan, perkebunan, dan industri.
“Setelah saya bicara dengan satu dua gubernur di Kalimantan, yang penting, asal BBMnya ada. Biarpun nonsubsidi. Kalimat itulah yang kami ambil, [saya] minta Pertamina drop seberapapun yang diminta gubernur [untuk BBM] yang nonsubsidi,” kata Jero.Untuk itu Jero mengimbau kepada para gubernur, yang merupakan bagian dari pemerintah, agar masalah tersebut jangan sampai dijawab dengan mengeluarkan suatu ancaman.
“Sekarang kalau batu bara tidak diperbolehkan ke luar dari Kalimantan, urusannya jadi lebih panjang lagi, jadi tidak masuk ke Jawa batu baranya, nanti listriknya tidak bisa hidup,” kata Jero.(mmh)
SITE MAP:
- MARKET & FINANCE
- EKONOMI
- BISNIS & INVESTASI
- KONSUMER
- ENGLISH NEWS
- DATA BISNIS
- SPORT - SEPAKBOLA
- ENTERTAINMENT
- POLITIK
- INTERNATIONAL NEWS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel