Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDUSTRI KOSMETIKA: Pasar berpotensi tumbuh 10%

JAKARTA: Pasar industri kosmetik dalam negeri berpotensi mencapai di atas Rp110 triliun pada tahun ini atau tumbuh lebih dari 10% dibandingkan dengan pasar tahun lalu sebesar Rp100 triliun.Berdasarkan data Perhimpunan Pengusaha dan Asosiasi (PPA) Kosmetik,

JAKARTA: Pasar industri kosmetik dalam negeri berpotensi mencapai di atas Rp110 triliun pada tahun ini atau tumbuh lebih dari 10% dibandingkan dengan pasar tahun lalu sebesar Rp100 triliun.Berdasarkan data Perhimpunan Pengusaha dan Asosiasi (PPA) Kosmetik, produksi lokal diduga mencapai kisaran Rp40 triliun-Rp45 triliun per tahun, sedangkan impor sebesar Rp50 triliun-Rp60 triliun per tahun.Ketua PPA Kosmetik Putri K Wardhani mengatakan permintaan kosmetik dalam negeri masih akan terus naik karena didorong pertumbuhan daya beli masyarakat."Pasar kosmetik sebesar Rp100 triliun tersebut diprediksi bisa lebih karena peredaran kosmetik ilegal. Dengan demikian, data penjualannya sulit terlacak," katanya, Kamis 24 Mei 2012.Menurutnya, mayoritas pelaku industri kosmetik dalam negeri merupakan industri menengah ke bawah, sedangkan industri besar masih sedikit yang mengembangkan bisnis ini.Potensi pasar dalam negeri masih belum digarap dengan optimal oleh industri kosmetik, terutama pasar bernilai tambah tinggi.Putri menuturkan saat ini pihaknya mengkhawatirkan peredaran barang impor di pasaran yang semakin deras beberapa tahun belakangan ini akibat perjanjian kerja sama perdagangan bebas Asean-China (ACFTA).Produk impor ilegal tidak membayar pajak dan biaya-biaya resmi lainnya sehingga harga jualnya bisa lebih kompetitif. Kondisi tersebut membuat persaingan pasar kosmetik dalam negeri menjadi sangat ketat."Boleh dikatakan, persaingan tersebut tidak sepenuhnya adil saat ini," ujarnya. (ra)

 

SITE MAP:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Herdiyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper