JAKARTA: Bank Dunia menyarankan Indonesia melakukan diversifikasi negara tujuan ekspor sekaligus mengelola kinerja ekspor di negara mitra utama perdagangan untuk menahan pertumbuhan ekonomi di level 6,1% pada 2012. Ekonom Bank Dunia untuk Indonesia Sjamsu Rahardja memperkirakan pertumbuhan ekspor Indonesia akan terus melemah tahun ini karena efek perlambatan laju ekonomi mitra dagang utama. Selama ini, ketergantungan Indonesia pada ekspor komoditas telah mendukung pertumbuhan selama beberapa tahun. Namun dengan perlambatan ekonomi, khususnya di China, ekspor Indonesia berpeluang merosot. Untuk itu, lanjutnya, Indonesia harus berinovasi dengan mencari negara sasaran ekspor alternatif melalui sejumlah langkah diplomasi. Upaya itu bisa meminimalisasi dampak pelemahan ekonomi global yang masih terus terjadi. "Tapi tidak kalah penting me-maintain ekspor di pasar yang sudah establish, misalnya Jepang, Amerika, dan Eropa," ujar Sjamsu, Rabu, 23 Mei 2012. Dia mengatakan eksportir perlu mengejar mitra alternatif perdagangan di kawasan selatan dunia karena tren perdagangannya sedang meningkat pesat, meskipun pasar ekspornya terbilang sulit ditembus. "Sekitar lebih dari 40% impor dunia itu di antara negara selatan, cuma agak sulit memang dibandingkan ekspor dari selatan ke negara bagian utara yang sudah maju," katanya. (ra)
SITE MAP:
- MARKET & FINANCE
- EKONOMI
- BISNIS & INVESTASI
- KONSUMER
- ENGLISH NEWS
- DATA BISNIS
- SPORT - SEPAKBOLA
- ENTERTAINMENT
- POLITIK
- INTERNATIONAL NEWS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
