Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDUSTRI MAKANAN-MINUMAN diprediksi tumbuh 7%

JAKARTA: Industri makanan dan minuman pada kuartal II tahun ini diproyeksikan tumbuh 5%-7% dibandingkan dengan tahun lalu karena meningkatnya permintaan menjelang Ramadan dan Lebaran.Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, pertumbuhan industri makanan

JAKARTA: Industri makanan dan minuman pada kuartal II tahun ini diproyeksikan tumbuh 5%-7% dibandingkan dengan tahun lalu karena meningkatnya permintaan menjelang Ramadan dan Lebaran.Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, pertumbuhan industri makanan dan minuman sempat melemah menjadi 3% dibandingkan dengan kuartal I/2011 yang mencapai 4%.Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian Benny Wachyudi menuturkan melemahnya pertumbuhan industri di awal tahun tersebut merupakan siklus tahunan."Kami juga tidak begitu mengetahui penyebabnya kenapa. Yang jelas, permintaan mamin [makanan dan minuman] menurun dan ini merupakan siklus tahunan," ujarnya di sela-sela pembukaan Pameran Produk Industri Makanan dan Minuman di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa, 22 Mei 2012.Menurutnya, pertumbuhan industri tersebut akan pulih pada kuartal II dan III setiap tahun karena dibarengi dengan tingginya konsumsi masyarakat menjelang momen Ramadan dan Lebaran.Oleh karena itu, Kemenperin optimistis industri makanan dan minuman bisa tumbuh 7,5%-8% hingga akhir tahun ini. "Setiap tahun, kuartal II dan III merupakan masa recovery industri mamin yang selalu melemah pada kuartal I."Dia mengungkapkan kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2011 mencapai 6,83%. Adapun subsektor industri makanan, minuman, dan tembakau tumbuh mencapai 9,19% atau meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan 2010 sebesar 2,78%.Dalam 5 tahun ke depan, pertumbuhan industri makanan, minuman, dan tembakau diharapkan mencapai rata-rata 8,4% per tahun, atau lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan industri nasional yang ditargetkan mencapai rata-rata 6,7% per tahun. (ra)

 

 

 

 

BERITA FINANSIAL PILIHAN REDAKSI:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Herdiyan, Agust Supriadi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper