Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PASOKAN ENERGI: Ada tambahan gas sebesar 130 juta MMscfd kuartal I 2012

JAKARTA: Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi menyatakan adanya tambahan gas sebesar 130 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd) untuk kebutuhan dalam negeri, sejalan dengan berproduksinya tiga lapangan gas pada kuartal I tahun ini.Kepala

JAKARTA: Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi menyatakan adanya tambahan gas sebesar 130 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd) untuk kebutuhan dalam negeri, sejalan dengan berproduksinya tiga lapangan gas pada kuartal I tahun ini.Kepala Divisi Humas, Sekuriti, dan Formalitas Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) Gde Pradnyana mengatakan ketiga lapangan gas tersebut yakni Lapangan APN E&F di Blok Offshore Northwest Java (ONWJ) dengan operator Pertamina Hulu Energi (PHE) ONWJ.Selanjutnya, Lapangan Wortel di Blok Sampang dengan operator Santos (Sampang) Ltd, dan Lapangan Tembang Subsea di Blok B dengan operator ConocoPhillips Indonesia.“Lapangan-lapangan gas ini sudah mulai onstream pada kuartal pertama 2012. Seluruh produksinya [130 MMscfd] akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan domestik,” ujarnya, hari ini.Tidak hanya memenuhi kebutuhan gas pembangkit PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), jelasnya, tambahan produksi gas 130 MMscfd itu juga akan dipasok ke PT PGN Tbk dan komsumen lainnya.Menurutnya, Lapangan APN E&F dan Lapangan Tembang Subsea memproduksikan gas dengan potensi produksi masing-masing 50 MMscfd dan 40 MMscfd. Sementara itu, potensi produksi dari Lapangan Wortel ditargetkan bisa mencapai 40 MMscfd untuk gas, 500 barel per hari untuk minyak, dan 250 barel per hari untuk kondensat.Selain tiga lapangan gas tersebut, lanjutnya, proyek pemasangan pipa penyalur minyak (transfer line) dari Lapangan Tampi, Blok Merangin Dua, di Musi Rawas, Sumatera Selatan, juga rampung pada kuartal pertama tahun ini.Lapangan yang dioperasikan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Sele Raya Merangin Dua itu, jelasnya, sebenarnya sudah mulai berproduksi pada 2010. Hanya saja, imbuhnya, pengangkutan minyak dari Lapangan Tampi sering mengalami kendala akibat keterbatasan fasilitas jalan karena pengangkutan ke pelabuhan terdekat menggunakan truk.“Kalau proyek pemipaan ini selesai, diharapkan dapat menaikkan produksi minyak dari Lapangan Tampi dari sebelumnya sekitar 1.300 barel per hari menjadi 1.900 barel per hari.”Gde mengatakan penyelesaian proyek-proyek hulu migas tepat waktu merupakan kunci utama bertambahnya pasokan migas nasional. Namun, penyelesaian proyek migas sering terkendala dengan faktor eksternal, terutama masalah pembebasan lahan.“Masalah ini tentunya tidak bisa selesai jika hanya ditangani oleh BP Migas. Kami mengharapkan semua stakeholder mendukung kami untuk menyelesaikan proyek-proyek hulu migas tepat waktu,” ujarnya.(api)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper