JAKARTA: Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) melakukan kunjungan bisnis ke Korea Selatan dan Jepang untuk menjajaki pasar ekspor di kedua negara tersebut. Ketua Umum BPP Hipmi Raja Sapta Oktohari mengatakan pengusaha anggota organisasi itu akan berkunjung ke dua negara dengan ekonomi kuat di Asia itu mulai hari ini, 18 Mei hingga 23 Mei mendatang. “Pengusaha kini dituntut menjajaki menjajaki pasar-pasar baru, tidak hanya mengandalkan pasar lokal. Apalagi dengan berlakunya pasar bebas Asean-China (ACFTA) dan Asean Economic Community pada 2015 ,” katanya melalui keterangan pers yang diterima Bisnis, hari ini. Dalam lawatan bisnis ini, Hipmi diagendakan akan bertemu dengan Duta Besar RI untuk Jepang Muhammad Lutfi, serta pengusaha-pengusaha Jepang dan Korea Selatan. Anggota Hipmi yang ikut dalam rombongan terdiri dari berbagai sektor usaha dan perdagangan. “Misi kami adalah ingin menjajaki peluang pasar berbagai produk kami. Kami harap dari kunjungan ada kerja sama bisnis antara Hipmi dengan pengusaha-pengusaha Jepang,” papar Okto. Jika menilik statistik perdagangan Indonesia dengan Jepang, total perdagangan pada 2010 mencapai US$42,7 miliar dengan nilai ekspor sebesar US$25,8 miliar dan impor sebesar US$ 17 miliar, atau naik 50,35% dibanding total perdagangan pada 2009 sebesar US$ 28,4 miliar. Selama periode Januari-Agustus 2011, total perdagangan kedua negara mencapai US$ 35,1 miliar atau naik 29,93% dibandingkan dengan periode sama pada 2010 yakni sebesar US$27 miliar. Menurut Okto, peningkatan neraca perdagangan maupun nilai investasi Jepang ke Indonesia ini tidak lepas dari peran kedutaan besar Indonesia untuk di Jepang, yang secara berkesinambungan mempromosikan potensi ekonomi Indonesia. Saat ini, peran duta besar bukan hanyalah menjembatani masalah diplomasi antar negara saja namun juga sebagai ujung tombak mempromosikan potensi ekonomi yang ada di Indonesia. “Duta besar di negara manapun harus menjadi marketing handal, dalam mengenalkan kekayaan serta peluang usaha di Indonesia,” lanjut Okto. Okto mengharapkan para duta besar secara aktif mengajak sektor swasta untuk bersama-sama mengenalkan potensi ekonomi Indonesia di tempat mereka bertugas. Apalagi pada 2015 nanti Indonesia akan memasuki babak baru, sebagai bagian dari Komunitas Ekonomi Asean. “Ke depan, pengusaha-pengusaha Indonesia bukan hanya bersaing dengan pengusaha dari dalam negeri, namun juga dari pengusaha-pengusaha di wilayah Asean. Kami harus mempersiapkan diri dengan baik,” ujarnya. (arh)
BACA JUGA ARTIKEL LAINNYA:
- Hewlett-Packard Said To Consider Cutting Up To 25,000 Jobs
- BURSA JEPANG Merosot Terseret Pemangkasan Rating Bank Spanyol
- FINAL LIGA CHAMPIONS, 19 MEI: Inilah Kemungkinan Susunan Pemain Munich Vs Chelsea
- TRAGEDI SUKHOI: Ke Lokasi, SAR Rusia Musti Dikawal Kopassus
- HARGA EMAS Di Bursa Hong Kong Naik 1,93 Sen Dolar/Gram
MORE ARTICLES:
- RAKUTEN Leads US$100 Million Investment In Pinterest
- SUKHOI CRASH: Rescue Coordinator Confirms No Survivors
- MANCHESTER CITY & TEVEZ Apologizes For The RIP Fergie Poster
- JAKARTA POLICE: Lady Gaga Promotor Has Not Yet Asked For Permission
- Obama Puts International Spotlight On Camp David
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel