PERLINDUNGAN TKI: 101 perawat RI bertolak ke Jepang

Jessica Nova - Bisnis.com

Rabu, 16 Mei 2012 | 19:07

JAKARTA: Pemerintah melepas keberangkatan sebanyak 101 orang TKI perawat ke Jepang pada hari ini, Rabu, 16 Mei 2012.Sebanyak 29 orang akan bekerja sebagai tenaga medis (nurse) di sejumlah rumah sakit di negara itu, sedangkan sisanya bekerja sebagai pengasuh (careworker) untuk orang lanjut usia di panti jompo.Penempatan TKI formal ini berdasarkan kesepakatan Perdana Menteri Jepang Shinzo ABE dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat bertemu di Tokyo, 28 November 2006 untuk membahas Movement of Natural Persons (MNP) atau perpindahan orang dari satu negara ke negara lain.Menurut Dirjen Pembinaan, Penempatan Tenaga Kerja Kemenakertrans Reyna Usman, keberangkatan TKI di sektor formal ke Jepang merupakan satu kesepakatan dalam Kerangka Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA)."Tindak lanjut dari kesepakatan dua pimpinan tertinggi negara itu dalam penempatan nurse dan careworker Indonesia ke Jepang," jelasnya hari ini.Memorandum of Understanding penempatan nurse dan careworker ini ditandatangani pada 19 Mei 2008 di Jakarta.Dia menuturkan sebelum berangkat, para calon TKI wajib mengikuti pelatihan tambahan Bahasa Jepang dilaksanakan di Indonesia selama 3 bulan dan mengikuti pelatihan bahasa selama 6 bulan berikutnya di negara itu."Pemerintah mengupayakan agar tenaga kerja kesehatan, termasuk perawat dan pengasuh dapat menjadi satu unggulan jasa penempatan tenaga kerja Indonesia formal keluar negeri," ujarnya.Namun, Reyna menambahkan untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan TKI yang memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk dapat bersaing di pasar kerja luar negeri.Peluang kerja di luar negeri, lanjutnya, menuntut adanya peningkatan standardisasi kompetensi internasional bagi semua calon pekerja medis."Calon TKI itu harus bersaing dengan negara lain yang juga menempatkan tenaga kerja di luar negeri, seperti Filipina, India, Bangladesh, dan Vietnam," paparnya. (Bsi)