Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Pemerintah Indonesia akan mengajukan offset atau imbal balik dari pabrikan pesawat Boeing karena banyaknya permintaan pesawat dari maskapai penerbangan Tanah Air. Pabrikan asal Amerika Serikat itu pun sudah memberikan lampu hijau.
 
Untuk merumuskan bentuk dari offset tersebut, seluruh pemangku kepentingan seperti dari Kementerian Perhubungan, Kedutaan Besar Indonesia untuk AS, perusahaan maskapai penerbangan dan perusahaan-perusahaan jasa lainnya berkumpul membahas bersama.
 
“Pemerintah Indonesia sudah bertahun-tahun mengupayakan agar Boeing memberikan offset (imbal balik) kepada kita, kita sudah banyak membeli pesawat kepada Boeing selama bertahun-tahun, kita selalu aktif agar Boeing menyetujui program offset,” kata Dubes RI untuk AS Dino Patti Djalal seusai pertemuan membahas offset di kantor Kementerian Perhubungan, Rabu siang, 9 Mei 2012.
 
Offset adalah praktek pemberian kompensasi oleh industry asing sebagai persyaratan dari suatu negara ketiga melakukan pembelian, contohnya alat-alat pertahanan ataupun transportasi.
 
Dino menambahkan pada saat kunjungan Presiden AS Barack Obama ke Indonesia pada akhir 2011, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono sudah meminta agar Obama mendorong Boeing untuk mengikuti permintaan offset dari Indonesia. Kementerian Perhubungan juga aktif melakukan lobi-lobi. 
 
“Baru-baru ini kita mendapat kabar baik, bahwa Boeing setuju untuk memberikan offset kepada Indonesia baik untuk pesawat sipil maupun militer. Tetapi mereka inginnya ini tidak dilakukan secara ad hoc tetapi komprehensif jangka panjang, jadi tidak sekali, stop, abis itu sudah,” ucapnya.
 
Dino menyebutkan pada pertemuan kali ini dipimpin Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Iksan Tatang dengan stakeholders (pemangku kepentingan) yakni kementerian lain dan industri-industri terkait penerbangan untuk merumuskan apa saja yang akan diajukan kepada Boeing. Pertemuan berikutnya dengan Boeing untuk merundingkan apa yang diperlukan industri penerbangan RI. 
 
“Jalannya mungkin masih agak panjang, tetapi sekarang pada tahap merusumukan bentuk dan mekanisme offset yang akan diberikan Boeing,” tuturnya.
 
Iksan Tatang mengatakan ini merupakan suatu perjalanan panjang dari awal-awal melalui bebrapa perusahaan penerbangan di Indonesia  terutama Lion Air dan Garuda Indonesia yang kontrak mendatangkan pesawat dengan Boeing dengan jumlah yang cukup besar. 
 
“Kita sudah memberikan kesempatan uang, tenaga kerja yang luar biasa kepada masyarakat AS yang bekerja di Boeing, sehingga kita perlu ada usulan offset,  kita dapat apa dong. Apalagi sudah ada lampu hijau dari Boeing,” ucap Iksan.
 
Dia menambahkan pertemuan kali ini merupakan diskusi dengan stakeholders, apa bentuk offset yang akan diajukan kepada Boeing seperti manufacturing mengingat ada PT Dirgantara Indonesia, maintenance (perawatan pesawat) dengan Garuda Maintenance Facility (GMF), sumber daya manusia (SDM), modernisasi atau penataan ruang udara atau teknologi. 
 
“Tadi sudah brain storming, dirjen udara Kemenhub yang akan mengambil alih untuk merumuskan tindak lanjutnya kepada Boeing. Bentuk offset, rodanya dari kita misalnya. Kalau ada masalah dengan teknisnya, dirawatnya bisa di Indonesia, sehingga menimbulkan citra positif bagi kita,” ucap Iksan.
 
Menurutnya, rencana offset dari Boeing dapat direalisasikan secepatnya karena sudah mendapat lampu hijau dari pabrikan pesawat asal AS itu. “Sekarang tergantung kita, bolanya ada pada kita, 
kalau kita sudah matang bentuknya seperti apa, akan kita undang  Boeing,” kata Iksan.
 
Menurut Iksan, offset dari Boeing ini akan berdampak positif bagi perekonomian Indonesia. “Nilai investasinya mungkin sangat besar, tidak bisa kita hitunga sekarang, nanti setelah ada bentuknya. namun dampaknya akan sangat besar bagi perekonomian negara,” ucapnya. (sut)
 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper