JAKARTA: Pembatasan konsumsi premium dg berbagai cara yang sedang dirancang pemerintah sulit berjalan efektif dam rawan kebocoran.Menurut Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Ginandjar Kartasasmita, di negara manapun akan sulit melakukan pembatasan Konsumsi bahan bakar minyak bersubsidi tanpa terjadi kebocoran."Di mana ada disparitas harga, repot sekali. Potensi bocornya besar sekali," kata Ginandjar.Mantan Menteri Pertambangan dan Energi itu melukiskan berbagai contoh, di mana ada pembatasan, di situ akan menjadi sumber korupsi."Jujur saja saya tak tahu bagaimana mencari cara supaya tidak bocor?" tuturnya dalam Diskusi 'Pesan Terakhir' Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo di gedung Sekretariat Negara, Rabu, 9 Mei 2012.Pada 19 April 2012, dua hari sebelum meninggal, Prof Widjajono, menyampaikan kepada Sekretaris Kabinet Dipo Alam, untuk memaparkan opsi-opsi solusi mengenai BBM bersubsidi agar dapat dimanfaatkan secara tepat dan adil bagi yang berhak.Namun ide Widjajono belum terlaksana untuk dipaparkan dalam Rapat Terbatas yang dipimpin Presiden, karena guru besar ITB bidang energi itu meninggal saat mendaki gunung Tambora pada 21 April lalu.Ginandjar mengatakan, persoalan BBM sebagai bagian dari kebutuhan pokok sebenarnya bermuara pada pengaturan subsidinya, apakah tepat sasaran atau tidak.Karenanya, bagi yang mampu mestinya membayar harga BBM sendiri, sedangkan yang tidak mampu dibantu negara, ujarnya.Namun, kata Ginandjar, "Kuncinya adalah bagaimana supaya subsidi itu sampai ke yang dimaksud." (faa)
GINANDJAR: Pembatasan BBM rawan bocor
JAKARTA: Pembatasan konsumsi premium dg berbagai cara yang sedang dirancang pemerintah sulit berjalan efektif dam rawan kebocoran.Menurut Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Ginandjar Kartasasmita, di negara manapun akan sulit melakukan pembatasan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

18 menit yang lalu
ESDM: Aturan Distribusi LPG 3 Kg Lewat Kopdes Segera Meluncur

2 jam yang lalu
Resmi! Trump Kenakan RI Tarif Impor 19%, Bukan 32%

3 jam yang lalu
Inflasi AS Juni 2025 Naik Jadi 2,7% Gegara Tarif Trump
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
