JAKARTA: Produksi udang tahun ini diprediksikan naik 10% menjadi 420.000 ton dibandingkan dengan realisasi tahun lalu 381.288 ton, karena ada perbaikan tambak di Pantai Utara Pulau Jawa dan tambak eks Dipasena sudah mulai berproduksi lagi.Data Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat produksi udang pada 2011 tidak mencapai target yaitu hanya 381.288 ton aatu 90,78% dari target yang ditetapkan 420.000 ton.Ketua Shrimp Club Indonesia (SCI) Iwan Sutanto mengatakan produksi udang tahun ini dapat meningkat hingga 10%, karena ada penambahan kapasitas tambak di Pantura Jawa mulai tahun lalu yang sudah dapat menghasilkan pada tahun ini. Selain itu, petambak plasma di Bumi Dipasena, katanya, sudah mulai berproduksi pada tahun ini."Tahun lalu ada gangguan di tambak eks Dipasena, mulai tahun ini petambak sudah mulai berproduksi di Dipasena yang diperkirakan dapat menghasilkan 40.000 ton. Kita optimistis produksi udang tahun ini naik 10%," ujarnya kepada Bisnis, Selasa 13 Maret 2012.Dia memaparkan produksi udang pada 2011 naik dibandingkan dengan tahun sebelumnya, tetapi tidak mencapai target yang ditetapkan. Produksi udang pada 2010 sebanyak 352.000 ton naik menjadi 381.288 ton pada 2011.Produksi udang tersebut berasal dari tambak intensif, tambak tradisional, tambak semi intensif, dan tambak terintegrasi. Tambak tradisional menyumbang produksi udang terbesar dibandingkan dengan tambak intensif, semi intensif, dan tambak terintegrasi.Iwan menjelaskan tidak tercapainya target produksi udang pada tahun lalu disebabkan produksi udang tambak eks Dipasena terganggu. Padahal, harga udang pada tahun lalu, katanya, sangat baik yaitu mencapai 52.000 per kg (52 ekor) naik dibandingkan dengan harga pada 2010 sekitar 42.000 per kg. Menurutnya, sekitar 90% udang diekspor.KKP mencatat volume ekspor udang pada 2010 hanya 110.000 ton. Udang itu terdiri dari udang vaname dan windu serta jenis lainnya. Produsen terbesar udang vaname adalah Thailand disusul Indonesia dan Vietnam. Adapun, pasar tujuan ekspor udang vaname asal Indonesia seluruhnya ke Amerika Serikat.Produksi udang nasional sebagian besar merupakan udang vaname yang mencapai 85%, sedangkan sisanya 15% jenis udang lainnya seperti udang windu.Kebutuhan udang vaname di AS sebesar 550.000 ton per tahun, Jepang sebanyak 400.000 ton, sedangkan Uni Eropa sekitar 300.000 ton. Total dari kebutuhan udang AS, Jepang, dan Uni Eropa diperkirakan mencapai 80% dari dari total kebutuhan udang di dunia.Harga udang sepanjang 2011 yang cukup baik, katanya, mendorong petambak tradisional di Pantura Pulau Jawa menambah kapasitas tambak.Dia memperkirakan dampak kisruh dampak eks Dipasena di Lampung pada tahun lalu menyebabkan produksi di areal tambak itu turun 40.000-60.000 ton. "Kalau itu [tambak eks Dipasena] berjalan dengan baik, maka target pemerintah 420.000 ton akan tercapai."SCI, katanya, tidak memiliki data konsumsi udang di dalam negeri. "Berapa konsumsi udang di dalam negeri, tidak tahu. Pemerintah juga tidak memiliki data kebutuhan udang di dalam negeri."Namun, dia memastikan konsumsi udang di dalam negeri pada tahun ini akan meningkat 10%-20% dibandingkan dengan tahun lalu. Apalagi, harga udang, katanya, lebih murah dibandingkan dengan harga daging sapi.Iwan meenuturkan harga udang sejak awal tahun ini cenderung turun menjadi Rp42.000 per kg dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai Rp52.000 per kg. "Harga udang pada 2011 bergerak pada kisaran Rp43.000-Rp52.000 per kg, untuk ukuran 52 ekor."Krisis keuangan di AS dan Eropa, katanya, telah menyebabkan harga udang di pasar internasional sejak akhir tahun lalu sampai dengan awal tahun ini terus bergerak turun. Namun, gagal panen udang di Vietnam dan Thailand, katanya, akan kembali mendorong harga udang naik.Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Selamet Subianto mengatakan pihaknya tetap melarang impor udang untuk konsumsi.Menurutnya, induk udang masih boleh diimpor khusus dari negara pembuat induk (breeding program) yaitu udang spesific pathogen free (SPF) untuk memenuhi kebutuhan induk udang hasil breeding program lokal Indonesia.Ketentuan pelarangan impor udang yang dimaksud adalah Peraturan Besama Menteri Perdagangan Republik Indonesia dan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 52/M-DAG/PER/12/2010 dan Nomor PB/MEN /2010 tentang Larangan Impor Udang Spesies Tertentu ke Wilayah Republik Indonesia.Selamet memaparkan produksi perikanan budidaya 2011 sebanyak 6,98 juta ton naik 1,9% dari target 6,85 juta ton. Produksi perikanan budidaya pada 2009 sebanyak 4,7 juta ton dan 6,2 juta ton pada 2010.Dia menuturkan produksi udang 2011 sebanyak 381.288 ton atau 90,78% dari target 420.000 ton. "Ini angka-angka sementara yang dikumpulkan dari dinas-dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi di seluruh Indonesia. Akan dilakukan verifikasi pada 27 Maret mendatang di Lombok [Nusa Tenggara Barat]."Menurutnya, KKP menargetkan produksi perikanan budidaya pada tahun ini 9,42 juta ton naik 35% dibandingkan dengan realisasi tahun lalu 6,98 juta ton.Perikanan budidaya mencakup rumput laut, udang dan jenis ikan lainnya. Contoh ikan budidaya tambak yaitu udang windu, udang vaname, rumput laut, bandeng, kerapu lumpur, kakap, nila, kepiting, rajungan. Ikan budidaya air tawar meliputi nila, emas, gurame, patin, lele, baung, belida, bawal air trawar, udang galah, lobste air trawar,Saat ini, terdapat sekitar 60.000 unit pengolahan ikan yang terdiri dari pengolahan tradisional dan pabrik pengolahan moderen.Selamet menuturkan program industrilasiasi pada tahun ini sebagai tahap awal. Produksi perikanan budidaya akan difokuskan pada udang, bandeng, rumput laut, dan patin. Namun, jenis perikanan budidaya lain, katanya, tetap terus dikembangkan.Dipilihnya keempat jenis ikan budidaya yang akan digarap secara serius itu, menurutnya, karena keempat jenis ikan itu sudah terintegrasi dari hulu sampai hilir. "Kita tinggal menggenjot produksi [udang, bandeng, patin, dan rumput laut] saja.Dia menambahkan upaya peningkatan produksi ikan budidaya itu dilakukan melalui kegiatan minapolitan di beberap daerah di Indonesia. Minapolitan itu, katanya, sebagai embrio menuju industrialisasi perikanan. Dia mencontohkan produksi udang akan difokuskan di tambak pantai utara Jawa pada tahun ini. Pemerintah, katanya, akan mengembangkan produksi udang di Sulawesi Selatan pada tahun depan.Selamet memaparkan ke depan pihaknya akan beupaya membentuk kelompok-kelompok petambak udang atau kluster dengan pendampingan tenaga ahli perikanan.Dia mengakui persoalan utama selama ini akses permodalan yang masih sulit bagi petambak ikan. Pemerintah juga memberikan bantuan kepada petambak ikan melalui dana bantuan langsung atau bantuan sosial dari kementerian kelautan. Program bantuan lain berupa program usaha minapolitan perdesaan (PUMP), petambak pemula akan mendapatkan dana bantuan langsung dari KKP.Dia menilai persoalan belum berkembangnya perikanan budidaya, karena belum terbentuk jiwa kewirausahaan serta akses permodalan.Bagi petambak pemula yang mendapatkan bantuan dari KKP diharapkan dapat berkembang menjadi pengusaha menengah. Setelah menjadi pengusaha skala menengah dan besar, maka mereka sudah dapat mengakses dana perbankan.Potensi perairan laut yang bisa digunakan untuk budidaya perikanan di Indonesia mencapai 2,5 juta hektare, tetapi saat ini baru dimanfaatkan 0,67% atau 16.750 ha. Adapun, potensi lahan untuk tambak mencapai 1,2 juta ha, tetapi baru dimanfaatkan 420.000 ha.
PRODUKSI UDANG: Tahun ini diprediksi naik 10%
JAKARTA: Produksi udang tahun ini diprediksikan naik 10% menjadi 420.000 ton dibandingkan dengan realisasi tahun lalu 381.288 ton, karena ada perbaikan tambak di Pantai Utara Pulau Jawa dan tambak eks Dipasena sudah mulai berproduksi lagi.Data Kementerian
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yeni H. Simanjuntak
Editor : Puput Jumantirawan
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

1 jam yang lalu
Ultimatum AS ke Iran, Ekonom: Trump Salah Kalkulasi

4 jam yang lalu
Ekonom AS Yakin Trump Bakal Turunkan Tarif Impor, Asalkan...
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
