JAKARTA: Asosiasi Kontraktor Indonesia mengkhawatirkan pembengkakan nilai proyek menjadi 10% hingga 15% terutama proyek single year menyusul rencana penaikan harga bahan bakar minyak (BBM).Ketua Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) Sudarto mengatakan kenaikan harga BBM bersubsidi seringkali dimanfaatkan oleh pabrikan sebagai alasan untuk menaikan harga bahan material.Walaupun sebetulnya, menurutnya, komponen bahan bakar tidak terlalu besar mempengaruhi harga material kecuali untuk biaya transportasi pendistribusian material. “Tapi ini (kenaikan harga BBM) selalu dimanfaatkan pabrikan untuk menaikan harga material, pengaruhnya nilai proyek bisa naik 10% sampai 15%,” ujarnya, Rabu 7 Maret 2012.
Sayangnya, kata Sudarto, pemerintah tidak memiliki kemampuan untuk mengatur tata niaga secara baik sehingga para pemilik pabrikan dapat menaikkan harga material secara signifikan seiring dengan kenaikan harga BBM.“Pengaturan tata niaga pemerintah kurang baik sehingga menjadi alasan (pabrikan) untuk menaikan harga material.”
Sementara untuk meminta dukungan tambahan dari pemerintah terkait kekhawatiran kenaikan nilai proyek menurutnya masih belum dibicarakan hingga ke taraf tersebut karena masih masih harus dihitung nilai pastinya.“Belum sampai ke situ, Asosiasi masih menghitung karena belum tahu kenaikan pastinya berapa,” katanya. (ra)