JAKARTA: PT Moya Indonesia kembali membidik investasi di dua perusahaan daerah air minum, yakni di PDAM Kota Makassar dan PDAM Kabupaten Siak berupa peningkatan kapasitas layanan air di dua wilayah tersebut.
Saat ini proses kerjasama bussiness to bussiness antara PDAM dengan perusahaan swasta tersebut masih dikaji dan diharapkan tahun ini sudah ditandatangani kesepakatannya.
CEO PT Moya Indonesia Simon A Melhen mengatakan perusahaannya memang berminat ekspansi ke beberapa PDAM di Indonesia, karena saat ini masih minim investor swasta yang masuk dalam bisnis pengelolaan air bersih tersebut.
Menurutnya, kriteria PDAM yang akan dimasuki adalah yang jangkauan layanannya masih rendah, kebutuhan air baku tersedia, dan kemampuan finansial PDAM sehat namun masih membutuhkan partner dalam mengembangkan kinerja perusahaan dan layanan.
"Memang kita sedang menjajaki kerjasama dengan PDAM lain, salah satunya PDAM kota Makassar, kami harap kerjasama ini bisa lancar dan cepat direalisasikan," ujarnya.
Simon mengatakan sebelumnya, Moya Indonesia juga telah menggandeng kerjasama dengan dua PDAM lainnya, yakni PDAM Tirta Benteng Tangerang senilai Rp1,15 triliun berupa peningkatan kapasitas 1.500 liter per detik selama kurun waktu 25 tahun.
Selain itu, dengan PT Bekasi Putra Jaya (Persero) yang menggarap proyek peningkatan dan modernisasi Instalasi Pengolahan Air Minum di Tegal Gede Bekasi Jawa Barat senilai US$17 juta.
Kasubdit Investasi Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Kementerian PU Djoko Mursito mengatakan rencana untuk pengembangan air minum di dua wilayah itu, progresnya masih dalam tahap review pra studi kelayakan.
Karena itu, katanya, hingga kini belum diketahui berapa nilai investasi untuk rencana kerjasama tersebut. Selain itu pra studi kelayakan juga akan memperhitungkan ketersediaan air baku, dan kemampuan beli masyarakat sebagai calon pelanggan, dan juga masa waktu konsesi.
"Kami belum bisa sebutkan berapa kebutuhan investasi pastinya, karena semua masih dikaji. Nanti angkanya akan terlihat dari hasil studi kelayakan diterbitkan," ujar Djoko.
Kepala Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) Rachmat Karnadi mengatakan rencana kesepakatan kerjasama dengan Moya Indonesia dan dua PDAM itu sebenarnya sudah dijajaki sejak tahun lalu.
Menurutnya kesepakatan kerjasama langsung dilakukan oleh kedua belah pihak untuk mendukung kinerja dan penyehatan PDAM masing-masing. Dia menjelaskan adapun rencana kegiatan yang dilaksanakan yakni di PDAM Kabupaten Siak berupa perbaikan Instalasi Pengelolaan Air sebesar 500 liter perdetik.
Sedangkan untuk PDAM Kota Makassar kegiatan kerjasama yang dilaksanakan yakni berupa upgrading Instalasi Pengelolaan Air Sumba Opu dari 1.000 liter perdetik menjadi 2.000 liter per detik. Kegiatan lainnya yaitu penggantian pipa dan pembangunan IPA baru dengan kapasitas 200 liter perdetik. (sut)