Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SERBA SERBI: Menyoal pilot mabok

Akhir-akhir ini kita disuguhi sejumlah deretan cerita mengenai pilot mabuk, baik itu pilot pesawat terbang, pilot mobil Xenia, atau pun pilot lainnya yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan moda transportasi.

Akhir-akhir ini kita disuguhi sejumlah deretan cerita mengenai pilot mabuk, baik itu pilot pesawat terbang, pilot mobil Xenia, atau pun pilot lainnya yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan moda transportasi.

 

Seorang Apriyani mungkin saja tak pernah membayangkan kalau akibat perbuatannya (mengkonsumsi ekstasi) bisa mendatangkan bencana bagi orang lain, apalagi sampai mengorbankan sembilan nyawa sekaligus dalam sekejap.

 

Sabu, atau ekstasi, atau jenis minuman keras yang memabukkan memang bisa bikin penggunanya seperti kehilangan arah atau pegangan. Ilustrasi sabu atau ekstasi tersebut bisa juga disamakan dengan apel washington dan apel malang yang saat ini juga sangat ramai dibicarakan orang.

 

Selain memabukkan, kedua buah di atas yang dipersepsikan sebagai dollar AS dan rupiah itu bikin orang bisa lupa diri, sama persis dengan sabu-sabu aatau ekstasi di atas.

 

Sama halnya dengan SS, pilot sebuah maskapai penerbangan swasta yang mengkonsumsi narkoba, juga tak pernah berfikir tentang keselamatan penumpangnya saat dia membawa pesawat terbang. Bayangkan saja apabila pesawat yang dibawanya itu diibaratkan sebuah negara, pasti akan oleng tak tentu arah. Warganya pun pasti dalam bahaya besar. Susah membayangkannya..

 

Tentunya tertangkapnya oknum pilot saat mengonsumsi narkoba sebagai hal yang memalukan seluruh pilot di Indonesia, karena sebagai seorang pilot sebenarnya telah disumpah untuk tidak mengonsumsi narkoba sebagai salah satu tindakan profesional.

 

Jangankan narkoba seperti sabu-sabu, pilot juga tidak diperbolehkan mengonsumsi alkohol atau dipengaruhi alkohol saat akan menerbangkan pesawat.

 

Kementerian Perhubungan mengambil langkah cepat dengan menginstruksikan maskapai tempat pilot tersebut bekerja untuk menyerahkan lisensi terbang pilot berinisial SS, 44 tahun, yang ditangkap Badan Narkotika Nasional, di Hotel Grand Palace, Sabtu kemarin.

 

Jauh sebelum ada cerita pilot pesawat mabuk, sudah ada kisah memilukan karena pilot sebuah kapal pesiar mewah yang juga 'mabuk'.

 

Kapal pesiar besar nan mewah Costa Condordia, yang dua pekan lalu nabrak terumbu karang di lepas pantai Italia hingga kandas dan terbalik, gara-gara Francesco Schettino, sang nakhoda, asyik nyanyi di bar bersama teman kencannya, yang tentunya, juga sambil mabuk.

 

Nahkoda itu tentunya tak perduli pada nasib ribuan penumpang yang semula ingin senang-senang tapi akhirnya harus cemas karena maut mengintai.

 

Ilustrasi pesawat terbang disamakan dengan Indonesia sangat lekat di saat zaman orde baru. Menjelang kejatuhan Orde Baru, istilah "tinggal landas" sangat populer karena pemerintahan Soeharto sangat yakin tak lama lagi (perekonomian dan tingkat kesejahteraan rakyat) Indonesia akan terbang seperti Korea Selatan, Taiwan, Singapura dan Malaysia.

 

Tapi benarkah Indonesia sebagai negara-bangsa bisa diibaratkan pesawat? Kalau melihat opini yang berkembang luas di masyarakat, kita memang seperti berada di dalam pesawat, tapi jangan sampai diset sebagai negeri autopilot, yang pilotnya lagi asyik sendiri menikmati kemewahan di kokpit.

 

Atau, malah jangan-jangan pilotnya terkunci di toilet seperti dialami pesawat komersial Delta yang terbang dari North Carolina menuju New York, AS akhir November tahun lalu.

 

Namun, apabila dilihat secara kasat mata, di mana masyarakat harus berjuang sendiri menentukan hidupnya, sementara para elit republik dan partai, dan wakil rakyat bergelimang harta, bahkan ada yang yang harus berurusan dengan KPK, maka bisa disebut kita berada di atas pesawat yang sedang mengalami turbulensi.

 

Kalau masalah pilot nya negara ini apakah sedang mabuk atau tidak, tentu Anda sendiri yang bisa menjawabnya. Namun, apabila kedapatan, seperti halnya aksi Kemenhub yang mencabut lisensi pilot, rakyat pun bisa mencabut mandatnya..(api)

 

 

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper