Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JEPARA, Jateng: Pengoperasian PLTU Tanjung Jati B unit 1, 2, 3 dan 4 mampu memberikan penghematan biaya bahan bakar senilai Rp8,6 triliun, setelah adanya tambahan pasokan energi listrik 2.640 Megawatt pada sistem jaringan Jawa-Bali.
 
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik mengatakan setelah adanya tambahan pasokan listrik dari empat mesin unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) itu, total potensi penghematan biaya bahan bakar kontribusi yang diberikan mencapai Rp8,6 triliun.
 
"Kami memberikan apresiasi kepada seluruh lapisan masyarakat Jepara yang turut menyukseskan pembangunan PLTU Tajung Jati B lebih cepat dari jadwal semula," ujarnya selepas meresmikan PLTU Tajung Jati B unit 4, di Jepara hari ini.
 
Dengan beroperasinya unit 4 itu, lanjutnya, kapasitas terpasang pada sistem jaringan interkoneksi Jawa-Bali saat ini mencapai 28.201 Megawatt (MW) dan diharapkan mampu menumbuhkan perekonomian Jateng khususnya dan nasional pada umumnya.
 
Menurutnya, pasokan listrik itu dipastikan dapat memicu peneningkatan investasi dan memberikan daya tarik bagi investor asing untuk mengembangkan industri di Indonesia, karena kebutuhan energi listrik tersedia. 
 
PLTU Tanjung Jati B unit 4 yang dibangun di atas lahan seluas 150 hektere di Desa Tubanan, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara itu, kini resmi beroperasi penuh (commmersial operation Date/COD) dengan kapasitas 662 MW.
 
Dirut PLN Nur Pamdji mengatakan PLTU unit 4 dibangun bersamaan dengan unit 3 dengan memakan waktu pembangunan 32 bulan yang dilaksanakan kontraktor join operation Sumitomo Corporation – Wasa Mitra Enginering. 
 
Pembangunan PLTU dua unit itu, lanjutnya, menelan invetasi senilai JPY 160 miliar dan didanai dari JBIC dan empat bank komersial lainya.
 
"Satu-satunya PLTU yang melakukan kerja samanya dengan sewa-beli (leasing), setelah 20 tahun beroperasi komersial, pembangkit listrik milik PLN," ujarnya.
 
Menurutnya, pengoperasian PLTU Tanjung Jati B unit 3 dan 4 membutuhkan konsumsi bahan bakar batu bara mencapai 2,2 jujta ton per tahun, dan diperkirakan mampu mengurangi pemakaian BBM hingga 650.000 kl per tahun, sehingga penghematan yang diberikan bisa mencapai Rp8,6 triliun.
 
Dengan batu bara, lanjutnya, pembelian yang dikeluarkan untuk kebutuhan PLTU hanya JPY 6,3 yen per kwk, sedangkan jika menggunakan BBM mencapai JPY 23 yen per kwk, sehingga potensi PLTU ini kontribusi penghematan yang diberikan cukup besar.
 
Nur Pamudji mengatakan pasokan listrik yang diberikan PLTU Tanjung B pada jaringan interkoneksi Jawa-Bali bakal menambah surplus listrik, khususnya pada jaringan Jawa dari timur hingga barat mencapai 3.000 MW.
 
PLTU Tanjung Jati B yang mayoritas sahamnya dikuasai Sumitomo Jepang ke depan akan lebih dikembangkan dan PLN sebagai BUMN yang mengelola hasil produksi energi listriknya, mengoperasikan dan memelihara power plane dengan kontrak selama 20 tahun.
 
Namun, lanjutnya, untuk mengoperasikan dan memelihara power plane, PLN menggandeng pihak ketiga (operator), yakni perusahaan dari Finladia dan Medco Energy (Indonesia), dengan target tertentu. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Sutarno
Sumber : Rachmat Sujianto

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro