JAKARTA: Disebut sebagai Xenia maut karena dikendarai oleh Afriani Susanti hingga menewaskan 9 orang, manajemen PT Astra Daihatsu Motor bersikap tenang terus menjalin kerja sama dengan Mabes Polri.
Head of Domestic Marketing Division PT Astra Daihatsu Motor Rio Sanggau mengatakan bahwa setelah terjadi kecelakaan pada Minggu, 22 Januari 2012, pihaknya tak banyak bereaksi. "Setelah terjadi kecelakaan kami langsung melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan Pemprov DKI, Dinas Pekerjaan Umum Pemprov DKI dan Mabes Polri," katanya kepada Bisnis malam ini, 25 Januari 2012.
Menurut dia, sejak Senin pagi manajemen Daihatsu terus melakukan koordinasi dan akhirnya disimpulkan bahwa rem mobil Xenia yang dikendarai Afriani tidak blong. Afriani awalnya beralasan rem mobil yang dikendarainya blong sehingga menabrak warga yang tengah berjalan kaki di trotroar Jl. Mas Ridwan Rais, Jakarta Pusat.
Namun, tambahnya, setelah dicek ternyata kondisi mobil layak jalan dan ditemukan 3 fakta soal pemeriksaan rem sebagai berikut:
Pertama, reservoir minyak rem penuh berarti tak ada yang bocor.
Kedua, pada keempat roda tidak ditemukan tetesan minyak.
Ketiga, pedal rem normal sehingga bisa digunakan dengan baik.
Dari ketiga fakta tersebut, katanya, berarti kondisi mobil masih normal semua. "Namun kami tidak mengambil kesimpulan, semua data itu diberikan kepada laboratorium forensik Polri. Jadi mereka yang merangkum semua fakta di lapangan dan kesimpulannya disampaikan secara resmi oleh polisi."
Rio menyatakan Daihatsu saat ini tidak melihat masalah kecelakaan itu mengganggu perusahaan. Daihatsu, katanya, kini konsentrasi untuk melihat perkembangan lebih lanjut.
Kecelakaan mobil Daihatsu Xenia di Kawasan Tugu Tani pada Minggu pagi yang menewaskan 9 korban, dan pengemudinya dinyatakan positif mengonsumsi narkoba. Polda Metro Jaya terus menyelidiki kecelakaan itu termasuk pengemudi yang mengkonsumsi obat terlarang. Dari hasil pemeriksaan, pengemudi juga tidak membawa SIM.
Kasus Xenia maut ini termasuk paling tragis dalam sejarah keselamatan pejalan kaki di Indonesia. (LN)