JAKARTA: PT Garuda Indonesia Tbk pada tahun ini akan melakukan serangkaian aksi korporasi yang ditopang belanja modal yang meningkat 58%.Maskapai ini akan mendatangkan 20 unit pesawat, berencana memiliki terminal khusus di Bandara Juanda Surabaya, meresmikan hub ke empat di Medan, dan membangun sejumlah hotel yang dilakukan anak usahanya.“Kami bersama anak usaha akan melakukan sejumlah aksi korporasi pada tahun ini yang ditargetkan mampu kembali mendongkrak pendapatan perseroan, setelah pada penutupan tahun ini kami berhasil meraih pendapatan (unaudited) naik 39% menjadi Rp27,1 triliun dari Rp19,5 triliun. Dengan demikian pada tahun ini kami targetkan pendapatan tumbuh 21% menjadi Rp32,8 triliun,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar akhir pekan lalu.Dia menambahkan sejalan dengan fokus pelaksanaan program Quantum Leap pada 2012 untuk menuju maskapai Global Alliance, maka pada tahun ini Garuda Indonesia akan melaksanakan program atau langkah strategis perusahaan atau corporate actions, antara lain melaksanakan kuasi reorganisasi, spin off (pemisahan) Citilink menjadi perusahaan mandiri.Lalu meresmikan Bandara Kuala Namu Medan sebagai hub ke-4, melaksanakan pengoperasian pesawat sub-100 seater (pesawat dengan kapasitas di bawah 100 tempat duduk), dan terminal khusus (dedicated terminal) di Bandara Juanda Surabaya.“Selain itu Garuda Indonesia juga memiliki anak perusahaan yaitu Garuda Orient Holiday (GOH) di Jepang, China, Korea Selatan dan Australia,” tutur Emirsyah.Di samping itu, lanjut Emirsyah, pada 2012 Garuda Indonesia akan menerima sebanyak 20 pesawat yang terdiri dari empat unit B737-800NG, dua unit A330-200, lima unit pesawat Sub-100 seater, serta 19 pesawat A320 untuk Citilink. Dengan kedatangan pesawat-pesawat baru tersebut, maka pada tahun ini jumlah armada Garuda akan mencapai sebanyak 106 pesawat dengan rata-rata usia 5,7 tahun.“Untuk mencapai target 2012, Garuda menyiapkan belanja modal Rp1,43 triliun atau naik 58% dari 2011 sebesar Rp906 miliar. Belanja modal tersebut di luar pembayaran deposit pesawat,” katanya.Emirsyah menjelaskan beberapa corporate action (aksi korporasi) penting lainnnya dari anak perusahaan antara lain dari Aerowisata, yakni membuka unit usaha Garuda Orient Holiday di Taipe (Taiwan), Timur Tengah, dan Eropa.Membangun hotel baru di Bogor, Belitung, dan Apartemen. Melaksanakan kerja sama pengelolaan hotel di Padang, Yogyakarta, Magelang dan Batam. Melaksanakan pembangunan dapur baru untuk menambah kapasitas di Bali, Balikpapan, Kuala Namu Medan dan Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng.Adapun aksi korporasi dari anak usaha GMF AeroAsia yakni pembangunan hanggar nomor empat di Cengkareng, pembangunan hanggar di Bandara di Makassar, spin off unit-unit base maintenance, industrial gas turbine engine and engine shop.Rute baruPada tahun 2012, jelas Emirsyah, Garuda Indonesia akan meningkatkan frekuensi penerbangan dan membuka rute-rute baru antara lain: Jakarta – Taipe menggunakan B737-800NG, Denpasar – Haneda (Tokyo) menggunakan A330-200.Jakarta – Pekanbaru dari lima penerbangan menjadi enam penerbangan setiap hari, Jakarta -- Batam dari empat kali menjadi lima penerbangan tiap hari dan Jakarta – Kuala Lumpur dari dua kali menjadi tiga kali penerbangan setiap hari.“Pada kuartal III/2012 Garuda Indonesia akan menempatkan pesawat-pesawat Sub-100 seater pada beberapa hub yaitu Makassar untuk melayani rute-rute Makassar – Singapura, Makasar – Ternate, Makasar – Balikpapan -- Yogjakarta, Makassar – Surabaya dan Makassar -- Ambon.Selain Makasar, pesawat sub-100 seater juga akan ditempatkan di hub Medan untuk melayani rute-rute yang akan dibuka yakni Medan – Penang, Medan – Batam, Medan – Palembang, Medan – Surabaya (penerbangan langsung), dan Medan - Batam – Pekanbaru. Serta hub Denpasar untuk melayani rute Denpasar – Ampenan, Denpasar – Makasar dan Denpasar -- Balikpapan.Selama 2011, Garuda berhasil mengangkut 17,1 juta penumpang, yakni domestik sebanyak 13,9 juta, international 3,2 juta atau meningkat 36,8% dibanding 12,53 juta penumpang pada 2010. Kapasitas produksi (availability seat kilometer/ASK) pada 2011 juga meningkat 26% menjadi 32,5 miliar dibanding 25,77 miliar pada 2010. “Penerbangan internasional menyumbangkan 46% bagi total omset perusahaan, dan pada tahun ini diperkirakan 50%,” ungkapnya. Pada periode 2011, Garuda Indonesia juga berhasil meningkatkan market share (pangsa pasar) di pasar domestik menjadi 28,3%, meningkat 5% dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar 23,7%.
Secara industri, pasar penumpang pesawat udara domestik pada 2011 mengalami pertumbuhan sebesar 16%, namun pasar penumpang Garuda Indonesia meningkat signifikan sebesar 36%, lebih tinggi dari peningkatan maskapai lainnya yang rata-rata 9%. Penumpang internasional tumbuh 12% dimana pasar Garuda Indonesia berhasil tumbun 29,5% di atas maskapai lainnya 8%.Direktur Keuangan Garuda Indonesia Elisa Lumbantoruan mengatakan pada 2012 pihaknya menganggarkan bayar utang US$131 juta, dari posisi utang US$512 juta pada akhir 2011, naik dari US$476 juta karena pada 2011 ada pinjaman baru US$50 juta. (Faa)