Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BUMN diminta produktifkan aset menganggur

 Profil BUMN Indonesia 2011Parameter JumlahPerusahaan 141Aset Rp2.500 triliunAset tak produktifRp1.000 triliunKeuntunganRp100 trliunDividenRp28 triliunSumber: Kementerian BUMN 

 

Profil BUMN Indonesia 2011
Parameter Jumlah
Perusahaan 141
Aset Rp2.500 triliun
Aset tak produktifRp1.000 triliun
KeuntunganRp100 trliun
DividenRp28 triliun
Sumber: Kementerian BUMN

 

GRESIK, Jawa Timur: Seluruh BUMN diminta memproduktifkan aset yang menganggur melalui sinergi antar BUMN, agar bisa menggerakkan ekonomi nasional.
 
Menteri BUMN Dahlan Iskan menyebutkan sebanyak 141 BUMN serta sekitar 500 anak-anak perusahaannya sejauh ini memiliki aset senilai Rp2.500 triliun, tetapi total keuntungannya tahun lalu hanya Rp100 triliun dan dividen yang disetorkan ke negara hanya senilai Rp28 triliun.
 
Menurut dia, keuntungan sebesar itu tergolong kecil dibandingkan nilai asetnya. Hal itu disebabkan sebagian dari aset BUMN atau hampir senilai Rp1.000 triliun merupakan aset tidak produktif. 
 
"BUMN [dengan kepemilikan aset yang besar] seyogyanya bisa menjadi pioner dalam menggerakkan ekonomi, maka masing-masing BUMN harus bisa memproduktifkan aset yang dimilikinya," ujarnya dalam Rapat Kerja Semen Gresik Group 2012, hari ini. 
 
Manajemen BUMN, lanjut Dahlan, harus memiliki pemikiran guna memproduktifkan aset yang ada antara lain berupa lahan atau bangunan pabrik. 
 
Apabila tidak mampu melakukan apa-apa, maka selayaknya diserahkan ke BUMN lain untuk dikembangkan atau ke PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) atau dikembalikan ke Kementerian Keuangan.
 
Dahlan mengaku telah membahas tentang aset tidak produktif milik BUMN dengan Menteri Keuangan Agus DW Martowardojo.
 
"Pak Agus [Menteri Keuangan] telah menyetujui aset BUMN tidak produktif itu mau dijadikan apa, minimal ditanami pohon/dihutankan itu sudah dapat dikatakan produktif. Jangan aset tidak produktif dibiarkan menganggur," paparnya. (sut)

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Sutarno
Sumber : Adam A Chevny

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper