Parameter | Jumlah | ||
Perusahaan | 141 | ||
Aset | Rp2.500 triliun | ||
Aset tak produktif | Rp1.000 triliun | ||
Keuntungan | Rp100 trliun | ||
Dividen | Rp28 triliun | ||
Sumber: Kementerian BUMN |
GRESIK, Jawa Timur: Seluruh BUMN diminta memproduktifkan aset yang menganggur melalui sinergi antar BUMN, agar bisa menggerakkan ekonomi nasional.
Menteri BUMN Dahlan Iskan menyebutkan sebanyak 141 BUMN serta sekitar 500 anak-anak perusahaannya sejauh ini memiliki aset senilai Rp2.500 triliun, tetapi total keuntungannya tahun lalu hanya Rp100 triliun dan dividen yang disetorkan ke negara hanya senilai Rp28 triliun.
Menurut dia, keuntungan sebesar itu tergolong kecil dibandingkan nilai asetnya. Hal itu disebabkan sebagian dari aset BUMN atau hampir senilai Rp1.000 triliun merupakan aset tidak produktif.
"BUMN [dengan kepemilikan aset yang besar] seyogyanya bisa menjadi pioner dalam menggerakkan ekonomi, maka masing-masing BUMN harus bisa memproduktifkan aset yang dimilikinya," ujarnya dalam Rapat Kerja Semen Gresik Group 2012, hari ini.
Manajemen BUMN, lanjut Dahlan, harus memiliki pemikiran guna memproduktifkan aset yang ada antara lain berupa lahan atau bangunan pabrik.
Apabila tidak mampu melakukan apa-apa, maka selayaknya diserahkan ke BUMN lain untuk dikembangkan atau ke PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) atau dikembalikan ke Kementerian Keuangan.
Dahlan mengaku telah membahas tentang aset tidak produktif milik BUMN dengan Menteri Keuangan Agus DW Martowardojo.
"Pak Agus [Menteri Keuangan] telah menyetujui aset BUMN tidak produktif itu mau dijadikan apa, minimal ditanami pohon/dihutankan itu sudah dapat dikatakan produktif. Jangan aset tidak produktif dibiarkan menganggur," paparnya. (sut)