JAKARTA: Kementerian Perdagangan mengatakan agar kalangan peritel lokal dan pemangku kepentingan lainnya tidak ketakutan atau fobia setiap ada rencana ritel asing, termasuk yang berskala raksasa seperti Wal-Mart asal Amerika Serikat, yang akan ikut meramaikan pasar eceran di dalam negeri.Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan, Gunaryo mengatakan aturan investasi asing di sektor eceran sudah diatur dalam dalam peraturan presiden, bahkan sampai dalam tata cara operasionalnya.“Kita belum tahu konsepnya [Wal-Mart] seperti apa. Kalau kita aturannya sudah jelas. Jangan terlalu fobia, ketakutan,” kata Gunaryo saat ditemui di Kemendag hari ini.Dia mengatakan dengan kondisi perekonomian di dalam negeri yang menarik, dengan tingkat konsumsi masyarakat di sektor eceran yang meningkat stabil yaitu 6%-7% setiap tahunnya, membuat asing tertarik ikut menggarap pasar di dalam negeri.Kemendag, ujarnya, selama ini terus berupaya mendorong agar produk yang dikonsumsi masyarakat merupakan barang buatan dalam negeri.“[Pertumbuhan konsumsi kita] 6%-7%. Pertumbuhan itu lah yang kita dorong supaya mengkonsumsi produk kita. Paling tidak 80% dari pertumbuhan itu bisa kita isi dengan produk dalam negeri,” kata Gunaryo.Seperti diketahui Menteri Perdagangan Gita Wirjawan membenarkan saat ini Wal-Mart saat ini tengah melakukan ekplorasi pasar ritel di Indonesia (Bisnis, 14 November 2011).Diberitakan sebelumnya tiga raksasa ritel dunia, Wal-Mart (AS), Casino Guichard-Perrachon SA (Prancis), dan Lotte Shopping (Korea Selatan) bersaing memperebutkan unit Hypermart milik PT Matahari Putra Prima Tbk (Bisnis, 1 Desember 2010).Pada 1996, Wal Mart telah hadir di Indonesia. Toko itu diusung ke dalam negeri atas kerja sama PT Multipolar Crop Tbk dengan Wal Mart Stores Inc, AS. Gerai pertama dibuka di Lippo Karawaci, Tangerang. (faa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
