SOLO: Pencurian bensin lewat modus truk BBM kencing masih terjadi di Soloraya. Aksi ini diungkap warga Boyolali yang menggerebek sebuah truk BBM yang tengah kencing di Desa Pojok, Kecamatan Nogosari, Boyolali, Rabu (16/11).Penggerebekan ini dilakukan warga Boyolali yang tergabung dalam LSM Forum Masyarakat Donohudan (FMD) dan Pemuda Surakarta (Pusaka). Dari penggerebekan ini, mereka mengamankan satu unit truk bernopol B 9413 UO beserta sopir dan kernetnya.Koordinator LSM FMD, Pandri Wahono, 37, mengatakan penangkapan tersebut sebagai bentuk kekecewaan atas kinerja pihak kepolisian yang tidak menindaklanjuti adanya dugaan pencurian bensin dengan modus kencing di beberapa titik di Soloraya.Pandri bersama Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Soloraya juga berencana melaporkan kasus ini langsung ke Mabes Polri dan Satgas Antimafia Hukum.“Saya tidak melaporkan kepada kepolisian setempat karena dugaan saya ada oknum polisi yang terlibat di dalamnya. Itulah sebabnya, kenapa saya lakukan penangkapan dan pengamanan truk itu,” papar Pandri, saat berkunjung ke Griya Solopos, Rabu petang.Penangkapan tersebut, menurut Pandri bukan tanpa alasan. Sebab, dirinya bersama tim sudah melakukan pengintaian dan penyelidikan hampir 2,5 bulan lalu. “Saya menunggu momen yang tepat. Selama ini temuan masyarakat mengenai truk BBM dengan modus kencing di sejumlah titik tidak pernah mendapat penanganan serius dari aparat penegak hukum. Tentu kami sebagai masyarakat sipil sangat kecewa,” paparnya sambil menunjukkan truk BBM yang ditangkapnya, di Griya Solopos.Pandri menceritakan, Rabu sore itu dirinya bersama 16 orang dengan mengendarai dua mobil dan lima sepeda motor mencurigai adanya dua truk tangki BBM yang berhenti di pinggir jalan perbatasan Simo-Nogosari. Setelah kecurigaan menguat, tim langsung menghentikan laju truk tersebut serta mengamankan seorang sopir, Aming Suwoko, 30 dan seorang kernet, Sriyanto, 25.“Kami amankan sopir dan truk ini sebagai barang bukti untuk dilaporkan ke Mabes Polri. Hal ini kami lakukan biar ada tindakan dan sanksi tegas bagi oknum polisi yang menjadi <I>backing<I> dalam kasus BBM kencing ini,” terang Pandri.Lebih lanjut, Pandri mengatakan tim LSM hanya bisa mengamankan satu unit truk tangki BBM. Sementara satu unit truk BBM lain berhasil meloloskan diri saat tepergok tim. Tim juga mengetahui tiga orang melarikan diri mengendarai sepeda motor.“Saya mencurigai satu orang itu adalah oknum polisi, sedangkan dua orang warga lainnya merupakan masyarakat biasa yang turut membantu. Kami berani membuktikan dengan gambar foto yang bisa menjadi alat bukti,” terangnya.Kapolres Boyolali AKBP Hastho Rahardjo melalui Kasatreskrim AKP Dwi Haryadi mengatakan menunggu laporan dari yang bersangkutan terkait peristiwa ini. Pihaknya akan menindaklanjuti jika sudah ada laporan resmi ke Polres Boyolali."Jika memang menyangkut oknum anggota akan kami usut lebih lanjut. Akan tetapi, laporan resmi kami tunggu," katanya.Salah seorang sopir yang ditangkap, Aming, mengatakan bahwa dirinya hendak mengantarkan BBM tersebut ke daerah Purwodadi. “Saya baru kali ini melakukan pencurian BBM. Saya mendapatkan informasi tempat kencing BBM dari perbincangan sopir-sopir lain,” terangnya saat ditanya Espos.Aming mengakui bahwa dirinya melakukan pencurian bensin yang diisikan pada satu buah jeriken berisikan 30 liter. Dalam satu jeriken tersebut dijual dengan harga Rp 100.000. Truk tangki yang dikendarai Aming berisikan 16.000 liter bensin yang diambil dari Depo Pertamina cabang Boyolali.Aming keluar dari Depo Boyolali pada pukul 15.00 WIB. Namun saat melewati wilayah Nogosari, dirinya dicegat oleh beberapa orang. “Baru satu jeriken yang sudah saya jual. Kalau sopir lain di depan saya yang kabur sudah menjual empat buah jeriken,” kata Aming.Sementara itu Hiswana Migas Soloraya, memberikan apresiasi tinggi terhadap tindakan tim gabungan LSM FMD dan Pusaka. Mereka dinilai berhasil menjawab apa yang selama ini menjadi keresahan anggota Hiswana Migas.“Yang membuat kami sedih, ternyata penadahnya adalah polisi sendiri. Padahal tadi kami baru saja mengumpulkan polisi dan pengusaha-pengusaha SPBU terkait penangkapan para pembeli BBM berjeriken. Ironisnya yang membeli ditangkap, yang mencuri malah dibiarkan saja,” sesal Ketua SPBU Hiswana Migas Soloroya, Rochim Agus Suripto saat ditemui di Griya Solopos.Rochim membeberkan pengusaha sangat dirugikan akibat ulah BBM kencing tersebut. Ia mengalkulasi dalam sehari satu mobil bisa enam sampai 10 kali kencing. Padahal satu mobil minimal kencing empat jeriken, sedangkan satu jeriken berisi 30 liter. Dengan demikian, dalam sehari mobil bisa kencing sekitar 140 liter. Rochim menyebut para pengusaha menderita kerugian sangat besar, namun tidak mampu berbuat apa-apa.Menindaklanjuti kejadian ini, Rochim mengaku sudah menghubungi Kasatreskrim Polres Boyolali, AKP Dwi Haryadi melalui telepon. “Saya tadi sudah menghubungi Kasatreskrim. Kami diminta laporan dulu ke sana,” ujar Rochim.Dimintai konfirmasi terpisah, PT Patra Niaga selaku perusahaan penyedia angkutan tangki BBM, melalui Site Supervisor Terminal BBM Boyolali PT Patra Niaga, Reza Pahlevi, tidak bersedia memberi komentar. Reza datang langsung ke Griya Solopos untuk menjemput tangki BBM yang diamankan FMD dan Pusaka.Truk tangki BBM tersebut akhirnya diminta melanjutkan pengiriman ke SPBU 4458105 di Desa Kunden, Kecamatan Wirosari, Purwodadi, karena sudah ditunggu pasokannya. Namun mobil dan sopir siap diserahkan ke pihak kepolisian jika diperlukan untuk penyidikan.“Saya tidak bisa berkomentar banyak. Saya tidak berwenang memberikan pernyataan pers,” ujar Reza.Sedangkan Assistant Manager External Relation PT Pertamina Pemasaran Regional IV Jateng dan DIY Heppy Wulansari, mengatakan pihaknya menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada aparat untuk diinvestigasi sesuai jalur hukum.Pasalnya jika terbukti ada penyimpangan, hal itu sangat merugikan pertamina khususnya dari segi citra dan kepercayaan konsumen terhadap Pertamina. Penyimpangan itu juga melanggar UU Migas dan termasuk pelanggaran pidana atas barang bersubsidi.Heppy menambahkan Pertamina juga akan meminta Patra Niaga untuk menindak tegas sopir atau kernet yang melakukan pelanggaran dengan pemutusan hubungan kerja. “Pertamina juga tidak akan melindungi pekerja maupun mitra kerja yang terbukti melakukan pelanggaran hukum,” kata Heppy dalam jawaban melalui pesan singkatnya. (faa)
Di Boyolali, Warga gerebek truk BBM kencing
SOLO: Pencurian bensin lewat modus truk BBM kencing masih terjadi di Soloraya. Aksi ini diungkap warga Boyolali yang menggerebek sebuah truk BBM yang tengah kencing di Desa Pojok, Kecamatan Nogosari, Boyolali, Rabu (16/11).Penggerebekan ini dilakukan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

2 jam yang lalu
Analysts Neutral on PGAS Amid Muted Outlook, Margin Risks

3 jam yang lalu
Raja Ampat Case: Nickel Stocks ANTM, INCO, MBMA, HRUM Slip
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

7 menit yang lalu
Bappenas Pastikan Perhitungan Garis Kemiskinan Sedang Direvisi

27 menit yang lalu
Realisasi Program 3 Juta Rumah Butuh Duit Rp300 Triliun per Tahun

36 menit yang lalu
Simak! Jadwal dan Syarat Penerima Bansos Beras 10 Kg
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
