Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek pembangkit Bakrie Power terganjal PPA

JAKARTA: Tiga proyek pembangkit berkapasitas total 1.515 MW yang akan dikerjakan PT Bakrie Power terganjal belum adanya kesepakatan harga jual listrik dengan PT PLN (Persero). Dirut Bakrie Power Ali Herman Ibrahim mengatakan sebetulnya anak usaha

JAKARTA: Tiga proyek pembangkit berkapasitas total 1.515 MW yang akan dikerjakan PT Bakrie Power terganjal belum adanya kesepakatan harga jual listrik dengan PT PLN (Persero). Dirut Bakrie Power Ali Herman Ibrahim mengatakan sebetulnya anak usaha Grup Bakrie itu sudah melakukan berbagai persiapan untuk pembangunan ketiga pembangkit tersebut, termasuk masalah pembebasan lahan. "Pembahasan PPA [power purchase agreement] tersebut masih berlangsung. Mudah-muadahan, akhir tahun atau paling lambat awal tahun depan,  PPA itu sudah ditandatangani," ujarnya, hari ini. Dia menjelaskan ketiga proyek pembangkit yang masih menunggu persetujuan PPA itu, yakni PLTU Tanjung Jati A di Cirebon, Jabar, berkapasitas 2x660 MW, PLTP Telaga Ngebel, Jatim 3x65 MW, dan PLTP Sokaria, NTT 3x10 MW. Menurutnya, kesepakatan PPA untuk PLTU Tanjung Jati A yang diperkirakan menelan investasi sekitar US$2 miliar itu merupakan amandemen harga listrik sebelumnya yang sudah beberapa kali mengalami perubahan. Dengan perubahan harga bahan baku pembangkit yang mengalami kenaikan cukup tajam dibandingkan dengan perhitungan sebelumnya, imbuhnya, tentunya perlu dilakukan penyesuaian harga kembali. Semula, harga listrik untuk PLTU Tanjung Jati A itu sudah disepakati US$0,045 per kWh, dengan asumsi harga batu bara US$30 per metrik ton."Harga [listrik] yang lama itu sudah tidak sesuai lagi karena harga konstruksi kan sudah naik semua, makanya mesti direvisi." (tw) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nadya Kurnia

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper