JAKARTA: Schneider Electric, perusahaan global pengelolaan energi akan meningkatkan investasinya di Indonesia dengan membangun pabrik baru di kawasan industri Cibitung, Jawa Barat.
Chairman of Supervisory Board Schneider Electric Henri Lachmann mengatakan pabrik baru tersebut mulai dibangun awal 2012 dan ditargetkan dapat beroperasi mulai 2013.
"Pembangunan pabrik baru ini memiliki arti strategis bagi Schneider Electric. Pabrik baru tersebut akan berfungsi memenuhi permintaan pasar Indonesia sekaligus menjadi basis ekspor untuk pasar Asia Pasifik dan Timur Tengah," ujarnya hari ini.
Pembangunan pabrik baru tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara destinasi investasi Schneider Electric terbesar di Asia Tenggara dan ketiga terbesar di Asia setelah Cina dan India.
Pabrik di Cibitung tersebut akan menambah fasilitas pabrik Schneider yang sudah ada sebelumnya di Indonesia yaitu di Cikarang, Pulogadung, Batam serta fasilitas lainnya seperti Project Engineering Center dan Solution Monitoring Center.
Kehadiran pabrik baru Schneider Electric nantinya diharapkan akan mempercepat suply Schneider Electric bagi pasar Indonesia serta memangkas biaya transportasi. Hal tersebut akan meningkatkan daya saing Schneider Electric di pasar.
Berdiri di atas lahan seluas 33.000 m2, pabrik baru Cibitung akan memproduksi perangkat transformer dan Mini Circuit Breaker (MCB).
Transformer adalah alat yang digunakan untuk memindahkan dan mengubah tegangan listrik dari satu rangkaian listrik ke rangkaian listrik lain. MCB adalah pemutus arus listrik yang dipasang agar arus listrik mengalir sesuai dengan kebutuhan dan jumlah pemakaian pada umumnya.
Country President Schneider Electric Indonesia Riyanto Mashan menambahkan, pembangunan pabrik di Cibitung akan menyerap tenaga kerja yang banyak, dan memungkinkan terjadinya transfer ilmu pengetahuan dan teknologi serta meningkatkan kompetensi tenaga kerja Indonesia.
"Kondisi makro ekonomi Indonesia yang terus membaik serta dinamika pasar membuat kami optimis akan terjadi pertumbuhan yang baik bagi perusahaan," ujarnya.
Penjualan Schneider di seluruh dunia tahun lalu mencapai 19,6 miliar euro.
Kepastian rencana pembangunan pabrik baru ini disampaikan dalam kunjungannya eksekutif perusahaan ke Indonesia. Henri Lachmann dan Executive Vice President Power Asia Pacific Schneider Electric Eric Rondolat.
Schneider Electric juga telah bertemu Deputi IV Perindustrian dan Kebijakan Perdagangan Menko Ekuin Edy Putra Irawady, Dirjen Ketenagalistrikan Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Ir. Jarman serta Direktur Bisnis dan Manajemen Resiko PLN Murtaqi Syamsudin guna membahas lebih lanjut kesiapan pembangunan pabrik baru tersebut.(sut)