Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Omzet industri makanan dan minuman bisa capai 10%

JAKARTA: Asosiasi produsen optimistis omzet industri makanan dan minuman domestik bisa mencapai 10% pada tahun ini, meski pertumbuhan produk impor melonjak.Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) Adhi Lukman memperkirakan omzet industri

JAKARTA: Asosiasi produsen optimistis omzet industri makanan dan minuman domestik bisa mencapai 10% pada tahun ini, meski pertumbuhan produk impor melonjak.Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) Adhi Lukman memperkirakan omzet industri mamin tumbuh 7% - 10% pada tahun ini.Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dari realisasi omzet semester I/2011 yang senilai Rp259,68 triliun atau lebih tinggi 8,2% dari omzet periode yang sama tahun lalu.Pada awal tahun, Gapmmi menetapkan target pertumbuhan industri mamin hingga 13% lebih tinggi dari omzet 2010 yang sekitar Rp600 triliun.Namun Adhi menegaskan lonjakan produk impor adalah tanda daya saing industri dalam negeri terus terkikis karena iklim usaha yang memburuk dan kapasitas infrastruktur yang tidak berkembang.“Posisi Indonesia turun dari peringkat ke-44 ke perkingkat ke-46 dalam indeks daya saing, ini harus diwaspadai pemerintah menghadapi krisis global,” katanya,  hari ini.Adhi mengatakan pengaruh krisis perekonomian terhadap industri mamin Indonesia akan mulai terasa pada semester II/2011.Saat ini, tambahnya, beberapa pembeli di Amerika Serikat telah mulai membatalkan pesanan pada produsen makanan minuman untuk mengantisipasi perlambatan konsumsi di negara tersebut.Menurut data Gapmmi, ekspor Indonesia ke Amerika Serikat mencapai US$700 juta dari total ekspor mamin pada 2010 yang melebihi US$3,2 miliar.Gapmmi, jelas Adhi, mendorong industri domestik untuk mencari alternatif tujuan ekspor ke pasar Asia Tenggara, Korea Selatan, India dan Jepang.(api)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper